Electronic Resource
Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Phytagoras Ditinjau Dari Self-Confidence dan Jenis Kelamin
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kemampuan berpikir kritis
siswa. Faktor internal yang mempengaruhi kemampuan berpikir kritis siswa
adalah self-confidence dan jenis kelamin. Namun pada realitanya kemampuan
berpikir kritis siswa kurang optimal karena berberapa siswa belum mampu
menyelesaikan soal matematika dengan memenuhi indikator berpikir kritis.
Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis serta mendeskripsikan kemampuan
berpikir kritis matematis siswa dalam menyelesaikan soal phytagoras ditinjau dari
self-confidence dan jenis kelamin yang dimilikinya.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis
penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 17 Malang kelas VIIIH yang berjumlah 31 siswa pada semester genap tahun ajaran 2023/2024. Pada
kelas tersebut diambil 12 subjek penelitian, dimana diambil dari 2 perempuan dan
2 laki-laki pada tingkatan self-confidence yaitu kategori tinggi, sedang dan rendah
untuk melakukan tes tertulis. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu
teknik non tes yaitu angket self-confidence, tes kemampuan berpikir kritis, dan
wawancara mendalam pada subjek penelitian. Analisis data yang dilakukan
berdasarkan hasil angket self-confidence, hasil tes tertulis dan wawancara yang
mengacu pada indikator berpikir kritis meliputi interpretasi, analisis, inferensi,
evaluasi dan regulasi diri. Teknik pengecekan keabsahan data pada penelitian ini
adalah meningkatkan ketekunan, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, dan
member check.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh persentase
indikator interpretasi adalah 61%, persentase indikator analisis adalah 6%,
persentase indikator inferensi 45%, persentase indikator evaluasi 68% dan
persentase indikator regulasi diri adalah 8% . Dalam penelitian ini dapat ditarik
kesimpulan yaitu (1) subjek penelitian lebih mampu memenuhi indikator berpikir
kritis pada bagian evaluasi. (2) subjek perempuan lebih memiliki self-confidence
tinggi daripada subjek laki-laki. (3) Semakin tinggi hasil self-confidence kategori
tinggi dan rendah pada subjek penelitian maka semakin tinggi pula hasil
pengerjaan tes berpikir kritis. (4) Subjek perempuan setiap kategorisasi cenderung
lebih memenuhi indikator berpikir kritis. Disarankan untuk peneliti selanjutnya
yaitu saat wawancara menggunakan durasi lebih lama sehingga menemukan data
yang lebih mendalam dan detail serta dapat mengembangkan penelitian serupa
dengan materi yang lain
| SB00322S | KKI 510 DEW a/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain