Electronic Resource
Studi Kasus Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Dalam Pembentukan Karakter Siswa Pembelajaran Daring Kelas V SDN Model Kota Malang
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan program dari pemerintah yang dilakukan untuk menumbuhkan minat dan budaya membaca bagi warga yang di sekolah. Adapun tujuan yang akan dicapai dalam program GLS ini adalah 1) untuk menumbuhkan dan mengembangkan budaya literasi membaca dan menulis siswa, 2) meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah, 3) menjadikan sekolah sebagai taman belajar, 4) menghadirkan beragam buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan GLS dalam pembentukan karakter siswa pada pembelajaran daring kelas V SDN Model Kota Malang.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dan jenis penelitian menggunakan studi kasus dengan instrumen penelitian berupa lembar observasi, wawancara, dan lembar dokumentasi. Adapun subjek penelitian adalah kepala sekolah, waka kurikulum, guru kelas V, orang tua peserta didik kelas V, dan peserta didik kelas V SDN Model Kota Malang. Teknik analisis data yang digunakan teknik triangulasi adalah data collection, data reduction, data display, dan verification. Teknik pengecekan keabsahan dari penelitian ini yaitu uji credibility, transferadibility, dependability, dan confirmability.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pelaksanaan GLS sesuai dengan kebijakan yang ada yaitu 3 tahap berikut: (1) pembiasaan, (2) pengembangan, (3) pembelajaran. Adapun program-program GLS yang ada di SDN Model Kota Malang yaitu (1) TAKSI meliputi PUSTAMAN, taman UKS, pondok gizi, dan barcode; (2) pembelajaran diluar kelas terdiri literasi buku, visual, digital, critical; (3) kunjungan rutin perpustakan; (4) pembuatan mading 3D. Pada pelaksanaan tahapan dan program-program tersebut tentunya terdapat sarana dan prasarana yang mendukung yaitu (1) perpustakaan, (2) sudut baca, (3) area baca, (4) bahan bacaan, (5) tangga informasi. Berdasarkan tahapan dan program GLS terdapat karakter yang terbentuk yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, integritas, gemar membaca, dan akhlak mulia. Selain itu, terdapat karakter yang menonjol yaitu nasionalis ditunjukkan dengan prestasi yang didapatkan oleh peserta didik. Oleh karena itu, pelaksanaan GLS ini perlu ditingkatkan dengan maksimal dalam tahapan GLS agar terbentuk karakter yang sesuai. Adapun Faktor pendukung dalam pelaksanaan GLS pada pembelajaran daring di SDN Model Kota Malang meliputi (1) bekerjasama dengan DUDI (perpustakaan umum Kota Malang); (2) terdapat kuota gratis; (3) memanfaatkan aplikasi selama pembelajaran daring. Sedangkan untuk faktor penghambat meliputi (1) sarana dan prasarana yang tidak bisa dimanfaatkan; (2) terbatasnya komunikasi dengan peserta didik; (3) penyampaian hasil belajar.
21344363/SB/2022 | KKI 372 PER s/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain