Electronic Resource
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Langkah Polya Pada Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel
Analisis merupakan penyelidikan suatu peristiwa untuk mengetahui apa sebabnya, bagaimana jenis masalahnya, dengan analisis diharapkan sesorang mempunyai pemahaman yang dapat memilah suatu kesalahan menjadi bagian yang tetap terpadu, untuk beberapa hal yang dalam memahami prosesnya. Salah satu analisis dalam bidang matematika adalah analisis kemampuan pemecahan masala matematika yang bertujuan agar dapat mengetahui kemampuan seseorang dalam pemecahan suatu masalah dalam bidang matematika. Kemampuan pemecahan masalah sangat penting dalam matematika, bukan saja bagi mereka yang di kemudian hari akan mendalami atau mempelajari matematika, melainkan juga bagi mereka yang akan menerapkannya dalam bidang studi lain dan dalam kehidupan sehari-hari, empat tahap penting yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam memecahkan masalah yaitu, tahap memahami masalah, tahap perencanaan penyelesaian, tahap pelaksanaan rencana, tahap peninjauan kembali.
Empat tahapan Polya sangat penting bagi peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita matematika yaitu (1) memahami masalah, pada langkah ini, peserta didik harus dapat menentukan apa yang diketahu dan apa yang ditanyakan dalam masalah suatu soal yang diberikan. (2) perencanaan penyelesaian, setelah memahami soal yang diberikan, selanjutnnya peserta didik menyusun rencana penyelesaian soal yang diberikan. Pada hal ini peserta didik dituntut dapat mengaitkan masalah dengan materi yang telah diperoleh peserta didik. (3) pelaksanaan rencana, rencana yang telah disusun selanjutnya dapat digunakan untuk menyelesaikan soal dengan cara melaksanakan rencana yang telah dibuat. (4) peninjauan kembali, hasil yang diperoleh dari pelaksanaan rencana, peserta didik harus peninjauan kembali atau mengecek jawaban yang didapatkannya. Sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) merupakan salah satu materi yang diajarkan ditingkat sekolah menengah pertama pada kelas VIII. Pada materi sistem persamaan linear dua variabel lebih sering disajikan soal cerita yakni suatu permasalahan matematika yang disajikan dalam bentuk kalimat dan berhubungan dengan masalah sehari-hari.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP PGRI 6 Malang yang sebanyak 6 subyek. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu didapatkan dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara antara peneliti dengan siswa kelas VIII SMP PGRI 6 Malang. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di
SMP PGRI 6 Malang dengan jumlah siswa 24. Setelah melakukan tes dan wawancara selanjutnya data dikumpulkan berupa dokumentasi. Data yang dianalisis adalah hasil tes dan hasil wawancara, analisis data untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal berdasarkan tahapan Polya. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan teknik trianglasi sumber.
Kesimpulan penelitian ini adalah dari sebanyak 24 siswa diperoleh sebanyak 6 orang siswa (23,5%) kemampuan pemecahan masalah “tingkat tinggi” atau mampu melaksanakan 4 langkah pemecahan masalah Polya yaitu, memahami masalah, perencanaan penyelesaian, pelaksanaan rencana, peninjauan kembali. 14 orang siswa
(8,8%) termasuk dalam kategori “tingkat sedang” atau hanya mampu melaksanakan 3 langkah pemecahan masalah Polya yaitu, memahami masalah, perencanaan penyelesaian, pelaksanaan rencana, belum mampu melaksanakan tahap ke empat, 4 orang siswa (11,8%) termasuk dalam kategori “tingkat rendah” atau mampu melaksanakan tahapan 1 dan 3 yaitu memahami masalah, pelaksanaan rencana, namun salah dalam perhitungan dan belum mampu melaksanakan tahap ke 2 dan 4
yaitu, perencanaan penyelesaian, peninjauan kembali. Makna analisis, penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Penyebab ketidaakmampuan siswa dalam mengerjakan soal yaitu siswa tidak memahami materi, tidak memahami teknik penyelesaian soal, kurang kosentrasi dalam mengerjakan soal, kurang tepat dalam membuat kesimpulan akhir, dan kurang teliti. Oleh karena itu, untuk meminimalkan terjadinya kesalahan disarankan siswa dapat memahami makna dari soal, memahami konsep dari pada menghafal rumus, dan memperbanyak latihan soal.
2132571/SB/2020 | KKI 510 ASN a/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain