Electronic Resource
Pengaruh Model Pembelajran Discovery Learning Menggunakan Metode Multirepresentasi Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Ada tidaknya perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa antara siswa yang menggunakan model pembelajaran Discovery Learning menggunakan metode multi representasi dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional, 2) Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa antara siswa yang memiliki keterampilan proses sains tinggi dan siswa yang memiliki keterampilan proses sains rendah, 3) Untuk mengetahui ada tidaknya interaksi antara model pembelajaran Discovery Learning menggunakan metode multi representasi dengan keterampilan proses sains terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Desain penelitian menggunakan quasi experimental design. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP PGRI 1 Wagir tahun ajaran 2019/2020. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan purpose sampling. Sampel penelitian berjumlah 53 orang yaitu 27 orang sebagai kelas eksperimen dan 26 orang sebagai kelas kontrol. Tekhnik pengumpulan data menggunakan tes keterampilan berpikir kritis dan lembar observasi keterampilan proses sains. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan anova 2 jalur. Hasil dalam penelitian yaitu: 1) Ada perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa antara siswa yang menggunakan model pembelajaran Discovery Learning menggunakan metode multirepresentasi dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Hasil penelitian Sig < α (0,021 < 0,05). 2) Ada perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa antara siswa yang memiliki keterampilan proses sains tinggi dan siswa yang memiliki keterampilan proses sains rendah. Hasil penelitian Sig < α (0,004 < 0,05). 3) Tidak ada interaksi antara model pembelajaran Discovery Learning menggunakan metode multi representasi dengan keterampilan proses sains terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Hasil penelitian Sig < α (0,50 < 0,05). Jadi, pada penelitian ini, keterampilan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi apabila dibandingkan dengan kelas kontrol, keterampilan berpikir kritis siswa yang memiliki keterampilan proses sains tinggi lebih tinggi apabila dibandingkan dengan siswa yang memiliki keterampilan proses sains rendah, dan tidak ada iteraksi antara model pembelajaran dengan keterampilan proses sains terhadap keterampilan berpikir kritis siswa.
2132558/SB/2020 | KKI 530 DAH p/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain