Electronic Resource
Keefektifan Konseling Behavioral Teknik Desensitisasi Sistematis Untuk Mengurangi Kecemasan Berbicara Saat Berada Di Depan Kelas Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Malang
Kecemasan adalah emosi tidak menyenangkan yang ditandai dengan kekhawatiran, keprihatinan, dan rasa takut, yang kadang-kadang dialami dalam tingkat yang berbeda-beda. Bila kecemasan ini dialami oleh siswa-siswi di sekolah akan berpengaruh terhadap mental belajar siswa. Siswa yang memiliki kecemasan akan mengalami hambatan perkembangan pribadi yang berpengaruh pada kegiatan belajar siswa di sekolah. Seperti kecemasan saat siswa diminta untuk berbicara ataupun mengerjakan tugas di depan kelas.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan layanan konseling behavioral dengan teknik desensitisasi sistematis untuk mengurangi kecemasan berbicara saat berada di depan kelas siswa kelas VIII L di SMP Negeri 2 Malang. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pre eksperimen design yakni one group pre-test and post-test design. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Purposive sampling. Subjek penelitian merupakan siswa kelas VIII L SMP Negeri 2 Malang yang memiliki kecemasan berbicara tinggi berjumlah 5 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah pre-test-post-test, lembar refleksi diri, lembar evaluasi hasil, dan dokumentasi. Analisis yang digunakan adalah statistik non parametrik yaitu dengan bantuan SPSS For Windows 16.0 dengan menggunakan uji jenjang Wilcoxon.
Hasil penelitian menunjukkan dari data awal di peroleh 5 siswa mengalami kecemasan saat berbicara di depan kelas dengan rata-rata berada dikategori 119,4% dan setelah diberikan treatment mengalami penurunan dengan rata-rata berada dikategori 90,6%. Hasil uji test statistik uji Wilcoxon Zhitung menunjukkan – 2.023 dan Sig. (2-tailed) adalah 0.043. Dari hasil uji Wilcoxon menunjukan bahwa Sig. (2-tailed) 0,043 < 0,05 artinya layanan konseling behavioral dengan teknik desensitisasi sistematis efektif untuk mengurangi kecemasan berbicara saat berada di depan kelas siswa kelas VIII L di SMP Negeri 2 Malang. Dengan demikian layanan konseling behavioral dengan teknik desensitisasi sistematis efektif untuk mengurangi kecemasan berbicara saat berada di depan kelas, oleh sebab itu dapat dijadikan alternatif bantuan bagi konselor di sekolah untuk mengurangi kecemasan berbicara siswa saat berada di depan kelas. penelitian ini dapat dijadikan rujukan bagi peneliti lain dan juga praktisi bimbingan dan konseling dalam melaksanakan konseling behavioral untuk mengurangi kecemasan berbicara siswa.
2132017/SB/2019 | KKI 371.4 LES k/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain