Electronic Resource
Hubungan Antara Kemandirian Belajar Dan Aktivitas Belajar Dengan Preastasi Belajar Siswa Kelas VII MTS Negeri 6 Pasuruan
Kemandirian belajar merupakan sikap mandiri seseorang yang tidak terbentuk dengan cara mendadak, namun melalui proses sejak anak-anak. Aktivitas belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seorang individu untuk membangun pengetahuan dan keterampilan dalam diri individu sendiri. Prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan siswa dalam menguasai sejumlah mata pelajaran dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kemandirian belajar siswa
kelas VII MTsN 6 Pasuruan (2) mengetahui aktivitas belajar siswa VII MTsN 6 Pasuruan (3) mengetahui prestasi belajar VII MTsN 6 Pasuruan (4) mengetahui hubungan antara kemandirian belajar dengan aktivitas belajar VII MTsN 6 Pasuruan (5) mengetahui hubungan antara kemandirian belajar dengan aktivitas
belajar dan prestasi belajar VII MTsN 6 Pasuruan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif dan korelasional. Subjek yang dijadikan sampel penelitian adalah siswa kelas VII dengan jumlah 121 siswa. Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan Teknik Simple Random Sampling. Instrumen yang digunakan adalah angket, dengan menggunakan model skala Likert yang sudah diuji validitas dan reliabilitas. Analisis korelasional menggunakan teknik korelasi Product Moment dengan taraf signifikasi 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) kemandirian belajar siswa kelas VII MTsN 6 Pasuruan dengan jumlah 67% dikategorikan sedang (2) aktivitas belajar siswa kelas VII MTsN 6 Pasuruan memperoleh hasil 65% dengan kategori sedang (3) prestasi belajar siswa kelas VII MTsN 6 Pasuruan memperoleh nilai tertinggi 81 dengan kategori baik sekali (4) Ada hubungan antara kemandirian belajar dengan aktivitas belajar siswa kelas VII MTsN 6 Pasuruan dengan hasil 0,036 dan signifikans (sig) = 0,005 (5) Ada hubungan antara kemandirian dengan aktivitas belajar dan prestasi belajar siswa kelas VII MTsN 6 Pasuruan dengan hasil 0,091 dan signifikan (sig) = 0,027. Saran yang dapat disampaikan yaitu: 1) Kepala Sekolah: Membuat kebijakan pengembangan pelaksanaan program BK disekolah 2) Konselor: Mengembangkan kinerja yang sudah baik dan disarankan untuk selalu berkolaborasi dengan guru dan orang tua siswa 3) Guru: Meningkatkan kemampuan dengan mengikuti penalaran dan musyawarah kerja guru bidang studi.
2130270/SB/2019 | KKI 371.4 ART h/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain