Electronic Resource
Penerapan Model Problem Based learning (PBL) Untuk Meningkatkan Keaktifan Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 1 Wagir Pada Pembelajaran Matematika
Berdasarkan hasil observasi di kelas VII F SMP Negeri 1 Wagir menunjukan proses pembelajaran peserta didik tidak aktif, baik aktif bertanya, mengemukakan pendapat, maupun berkomunikasi dengan pendidik. Kebanyakan peserta didik melakukan aktivitas lain yang tidak berhubungan dengan kegiatan pembelajaran. Melihat kondisi tersebut peneliti menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan keaktifan peserta didik pada pembelajaran matematika.
Problem based learning (PBL) yaitu model pembelajaran yang didalamnya melibatkan peserta didik untuk berusaha memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari khususnya yang berkaitan dengan pelajaran matematika, sehingga peserta didik mampu mempelajari pengetahuan yang berkaitan dengan masalah tersebut dan sekaligus agar peserta didik memiliki keterampilan dalam memecahkan masalah. Selain itu model pembelajaran ini juga dapat memancing keaktifan peserta didik, seperti peserta didik berdiskusi, bertanya kepada teman yang lain atau pendidik, menyampaikan pendapat, dan mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas sehingga membuat proses belajar lebih menyenangkan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan langkah-langkah model Problem Based Learning (PBL) yang dapat meningkatkan keaktifan peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Wagir pada pembelajaran matematika. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas. Tindakan dilaksanakan pada kelas VII F SMP Negeri 1 Wagir semester genap tahun pelajaran 2017/2018 terdiri dari 32 peserta didik yaitu, 20 peserta didik perempuan dan 12 peserta didik laki-laki. Dalam pelaksanaan pembelajaran penelitian ini, peserta didik dibagi menjadi 8 kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 4 orang peserta didik yang heterogen. Data keaktifan peserta didik diperoleh melalui lembar observasi keaktifan peserta didik. Kriteria keberhasilan penelitian ini, keaktifan peserta didik dikatakan tuntas apabila nilai rata-rata keaktifan peserta didik yaitu ≥76%
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) persentase nilai rata-rata keaktifan peserta didik meningkat dari 75% siklus I menjadi 84,82% pada siklus II, (2) pelaksanaan pembelajaran berlasung sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran matematika dengan penerapan model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan keaktifan peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Wagir. Disarankan kepada guru mata pelajaran matematika untuk menerapkan model pembelajaran yang lebih varatif khususnya model Problem Based Learning (PBL).
2130263/SB/2019 | KKI 510 SIN p/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain