Electronic Resource
Perbedaan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dengan Metode Eksperimen Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Prestasi Belajar IPA Pada Siswa SMP Negeri 17 Malang Kelas VIII Pada Mata Pelajaran Tekanan Pada Zat Cair
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan metode eksperimen dan model pembelajaran inkuiri terbimbing konvensional terhadap kemampuan berpikir kritis IPA siswa, (2) perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan metode eksperimen dan model pembelajaran inkuiri terbimbing konvensional terhadap prestasi belajar siswa, (3) pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri terbimbing dengan metode eksperimen lebih baik dibandingkan dengan model inkuiri terbimbing konvensional. Rancangan penelitian yang digunakan adalah adalah quasi eksperimen dengan menggunakan posttest only group design. Sampel penelitian terdiri dari 30 siswa pada kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan 30 siswa kelas VIII B sebagai kelas kontrol di SMP Negeri 17 Malang. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Data dikumpulkan menggunakan tes kemampuan berpikir kritis dan prestasi belajar. Data dianalisis dengan menggunakan analisis multivariat (MANOVA). Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Ada perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan metode eksperimen dan model inkuiri terbimbing konvensional terhadap kemampuan berpikir kritis IPA siswa dengan nilai Fhitung sebesar 4.550 ≥ 4.00 (Ftabel) pada taraf signifikan 0,037 < 0,05, (2) Ada perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan metode eksperimen dan model inkuiri terbimbing konvensional terhadap prestasi belajar IPA siswa dengan nilai Fhitung sebesar 5.540 ≥ 4.00 (Ftabel) pada taraf signifikan 0,022 < 0,05, dan (3) Pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri terbimbing dengan metode eksperimen lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing konvensional dengan nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen 74.500 ≥ 69.333 (kelas kontrol) dan nilai rata-rata prestasi belajar kelas eksperimen 72.33 ≥ 67.000 (kelas kontrol). Kesimpulan hasil penelitian ini adalah pembelajaran fisika dengan menggunakan model inkuiri terbimbing dengan metode eksperimen lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing konvensional.
2129961/SB/2019 | KKI 530 MAG | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain