Electronic Resource
Pengaruh Culture Shock Terhadap Interaksi Sosial dan Penyesuian Diri Mahasiswa Baru Bimbingan dan Konseling
Geger budaya merupakan suatu hal yang terjadi pada individu yang
berpindah tempat tinggal ke daerah lain dan mengalami zona perubahan seperti
behaviour, cognitif, dan affective. Geger budaya seperti gangguan kecemasaan
yang terjadi pada mahasiswa yang baru merantau. Adapun tujuan dari penelitian
yaitu: Mengukur tingkat geger budaya mahasiswa baru Bimbingan dan Konseling.
2.Mengetahui tingkat interaksi sosial mahasiswa Bimbingan dan Konseling. 3.
Mengetahui pengaruh culture shock dengan penyesuaian diri mahasiswa baru
Bimbingan dan Konseling.Guncangan budaya terjadi ketika seseorang dihadapkan
pada lingkungan baru dan tidak sepenuhnya memahami sifat lingkungan itu, yang
mengakibatkan perubahan reaksi afektif, perilaku, dan kognitif. Menggunaan
metodologi kuantitatif dengan memilih Teknik random sampling yaitu 50
mahasiswa baru dari Prodi Bimbingan dan Konseling. Dalam penelitian ini Geger
budaya sebagai variabel terikat dan penyesuian diri sebagai variabel bebas.
Menurut temuan penelitian, Gegar Budaya lebih banyak terjadi pada
mahasiswa baru di Bimbingan dan konseling dengan presentase sekitar 33,33%
dan frekuensi sekitar 44 orang. Sebaliknya, Penyesuaian memiliki kategori
rendah dengan presentase 14,81% dan frekuensi sekitar 8 %. Kategori interaksi
sosial dengan presentase sebesar 36,50% dengan frekuensi 50%
| SB00592S | KKI 371.4 NUL p/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain