Electronic Resource
Analisis Kesulitan Peserta didik dalam Pemecahan Masalah Aljabar di SMPK Widyatama Batu
Latar belakang mendeskripsikan analisis kesulitan peserta didik dalam
pemecahan masalah aljabar tentang sistem persamaan linier dua variabel. Penelitian
ini dilakukan karena masih banyak peserta didik yang mengalami kesulitan yang
ditandai adanya hambatan-hambatan peserta didik dalam menyelesaikan soal
sistem persamaan linear dua variabel dengan jumlah 26 pesera didik. Jenis
penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan
kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIIIA SMPK
Widyatama Batu. Pengumpulan data dilakukan menggunakan observasi, tes,
wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dalam menyelesaikan soal tes
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel yang diperoleh presentase kesulitan peserta
didik adalah kesulitan tahap membaca (Reading Level) 0%, kesulitan tahap
memahami (Comprehension) 67%, kesulitan tahap transformasi (Transformation
Level) 65%, kesulitan tahap keterampilan proses (process Skill Level) 51%,
kesulitan tahap menentukan kode (Encoding Level) 83%.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa peserta didik
masih mengalami (1) kesulitan tahap membaca yaitu tidak dapat memaknai soal,
tidak dapat membaca kata kunci atau simbol. (2) Kesulitan tahap memahami yaitu
peserta didik salah mengubah soal angka yang bentuk pecahan, tidak menuliskan
proses pengerjaan dalam soal, kurang teliti menuliskan apa yang diketahui dan
ditanyakan dalam soal, bahkan ada yang tidak menuliskan apa yang diketahui dan
apa yang ditanyakan dalam soal. (3) Kesulitan tahap transformasi yaitu kesulitan
dalam membuat pemisalan, model matematika, bahkan ada yang tidak menuliskan
proses pengerjaan setelah mengubah persaman pecahan yaitu tidak menulisakna
persamaan model matematika, dan tidak menuliskan pemisalan serta persamaan
matematika dalam soal. (4) Kesulitan tahap keterampilan proses yaitu salah dalam
perhitungan, tidak teliti menuliskan pengerjaan dalam proses perhitungan. (5)
Kesulitan tahap menentukan kode yaitu tidak menuliskan hasil akhir, kurang teliti
menuliskan hasil akhir, dan tidak menuliskan kesimpulan jawaban. Dilanjutkan
dengan saran yang dapat disampaikan kepada guru, guru hendaknya selalu
menekankan kepada peserta didik untuk selalu menyelesaikan soal dengan
menuliskan sesuai tahap. Saran yang dapat diberikan kepada peneliti selanjut yaitu
hendaknya peneliti memberikan soal yang lebih bervarian.
| SB00577S | KKI 510 GWI a/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain