Electronic Resource
Evaluasi Manajemen Reproduksi Ternak Sapi Potong Di Desa Bajang Kecamatan Talun Kabupaten Bitar Jawa Timur
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui evaluasi manajemen reproduksi
ternak sapi potong di Desa Bajang Kecamatan Talun Kabupaten Blitar, Jawa
Timur. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1-31 Desember 2024 di
Desa Bajang, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Materi dalam penelitian ini yaitu diambil data 30 peternak dari semua
peternak sapi potong di Desa Bajang, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Jawa
Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan
menggunakan alat pengumpul informasi yaitu pengamatan, wawancara, kuesioner
dan dokumentasi. Variabel dalam penelitian ini mencakup berbagai hal seperti
umur pertama kali dikawinkan, pubertas, siklus estrus, Post Partum Estrus, Post
Partum Mating, Days Open, dan Service Per Conception. Analisis hasil kegiatan
menggunakan analisis secara deskriptif dan dibandingkan dengan pustaka.
Hasil penelitian menunjukkan (1) Umur pertama kali kawin sapi betina di
daerah penelitian rata-rata 19,3 bulan, yang dianggap cukup optimal untuk
mencegah gangguan reproduksi, (2) Pubertas sapi betina terjadi pada usia rata-rata
12,2 bulan, dipengaruhi oleh faktor genetik, pakan, dan manajemen pemeliharaan,
(3) Siklus estrus rata-rata berlangsung selama 20,5 hari, dengan mayoritas
peternak melakukan IB setelah 8-12 jam dari pertama munculnya tanda birahi, (4)
Post Partum Estrus (PPE) rata-rata terjadi 69 hari setelah partus, di mana sapi
yang sudah beberapa kali beranak lebih cepat mengalami estrus dibandingkan sapi
dara, (5) Post Partum Mating (PPM) rata-rata dilakukan setelah 107 hari pasca
partus, guna menjaga pertumbuhan pedet dan meminimalisir terjadinya gangguan
reproduksi, (6) Days Open (masa kosong) rata-rata berlangsung selama 5,2 bulan,
menunjukkan efektivitas tata laksana perkawinan pasca partus, (7) Service per
Conception (S/C) rata-rata adalah 1,97 kali inseminasi buatan per kebuntingan,
hasil s/c ini masih tergolong tinggi dan mengindikasikan efisiensi reproduksi yang
perlu ditingkatkan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa manajemen
reproduksi ternak sapi potong di Desa Bajang Kecamatan Talun, Kabupaten
Blitar, menunjukkan hasil yang baik, meskipun masih terdapat beberapa tantangan
seperti peningkatan efisiensi inseminasi buatan dan pengurangan masa kosong
yang lebih optimal. Saran yang dapat saya berikan adalah peningkatan edukasi
peternak terkait deteksi estrus yang lebih akurat, mengoptimalkan program
inseminasi buatan (IB) dan memperbaiki manajemen pemeliharaan agar pubertas
dan estrus dapat tercapai lebih optimal
| SB00467S | KKI 636 SET e/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain