Electronic Resource
Upaya Guru dalam Mengurangi Bullying di SPS Cahaya Permata
Perilaku Bullying pada anak usia dini seringkali diabaikan karena diaggap hal biasa
yang terjadi pada anak TK. Namun, jika tidak mendapat penanganan yang tepat,
permasalahan tersebut akan membawa dampak dikemudian hari. KPAI (Komisi
Perlindungan Anak Indonesia) memaparkan terkait data laporan kasus perundungan
pada anak-anak terhitung hingga Agustus 2023 berjumlah 2.355 kasus. Untuk itu
pemahaman atas perilaku baik dan buruk pada anak perlu dilakukan sejak kecil.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Upaya Guru dalam Mengurangi
Bullying di SPS Cahaya Permata. Perilaku mengganggu yang mengarah pada
Bullying pernah terjadi di SPS Cahaya Permata. Berdasarkan hasil wawancara
kepada wali kelas tercatat sebanyak empat puluh satu kasus.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah, observasi, wawancara dan
dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas, guru mengaji, kepala
sekolah dan wali orang tua. Adapun Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian ini ditemukan bahwa guru melakukan pendisiplinan kepada anak
dengan melalui beberapa cara yaitu membuat aturan kelas dan konsekuensinya,
secara klasikal dengan mengingatkan anak. Guru megaji ikut serta dalam membantu
dengan menanamkan nilai agama dan kebaikan. Anak memilki empati terhadap
orang lain seperti memahami perasaan orang lain. Guru membiasakan dengan
ucapan terimakasih, kata maaf dan tolong. Guru mengajak anak berkomunikasi
dalam setiap kegiatan maupun dalam menyelesaikan permasalahan. Guru dan orang
tua aktif dalam menjalin komunikasi terkait dengan perkembangan anak seacara
langsung maupun tidak langsung. Di dalam kelas, anak melaksanakan kegiatan
yang sudah dirancang oleh guru sebelumnya. Guru merancang pembelajaran yang
dapat melibatkan anak secara berkelompok atau bekerjasama. Guru memberi
contoh kebaikan agar anak dapat menirukan dan dapat menunjukan i’tikad baik.
Penelitian ini menunjukan bahwa guru melakukan upaya mengurangi bullying
sejalan dengan pendapat Barbara Coloroso (2007). Guru dapat mengupayakan
pencegahan bullying sehingga dapat terkurangi.
Dapat disimpulkan bahwa upaya guru dalam mengurangi bullying dilakukan
dengan bebarapa cara diantaranya Guru bersama anak membuat aturan,
memberikan kesempatan anak untuk menyampaikan pendapat dan perasaannya,
memberikan edukasi bullying dengan menggunakan lagu anak-anak, mengenalkan
hadist kasih sayang dan hadist menjaga lisan serta berupa cerita Islami, Guru dan
orang tua bekerjasama dan membangun komunikasi, menyisipkan kegiatan yang
melibatkan kerjasama team dan mengajari etika pada anak-anak.
| SB00296S | KKI 372 ISN u/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain