Electronic Resource
nalisis kesalahan konsep dan prosedur siswa dalam menyelesaikan soal aljabar bentuk cerita berdasarkan teori polya di kelas VIII SMP PGRI 6 Malang
Dalam bidang pelajaran matematika, salah satu materi yang dipelajari
adalah tentang cerita dalam bentuk aljabar. Meskipun demikian, hasil observasi
menunjukkan bahwa siswa belum memahami materi secara menyeluruh. Oleh
karena itu, sangat penting untuk mengetahui jenis kesalahan apa yang terjadi dan
sebabnya. Teori Polya digunakan untuk menganalisis kesalahan siswa. Oleh
karena itu, fokus penelitian ini adalah menentukan jenis kesalahan yang dilakukan
siswa saat menyelesaikan soal cerita bentuk aljabar serta faktor penyebab
kesalahan tersebut kesalahan tersebut. Penelitian deskriptif ini menggunakan
pendekatan kualitatif. Penelitian adalah sumber utama penelitian, dan sumber
kedua adalah soal dan wawancara. Hasil tes cerita kelas menunjukkan bahwa 6
siswa dari 22 siswa berada di kelompok atas, tengah, dan bawah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa melakukan kesalahan
konseptual pada tahap Polya: 1) Memahami masalah (mengetahui masalah)
sebanyak 18% dan 2) Merancang rencana penyelesaian sebanyak 16%. Kesalahan
yang dilakukan siswa pada tahap memahami masalah termasuk menanyakan
pertanyaan, menjawab pertanyaan pada tahap awal pengerjaan. Siswa tidak
memahami viriabel dan koefisien, tidak dapat mengingat dan menyatakan ulang
konsep contoh dan bukan contoh, dan tidak memahami maksud soal. Mereka juga
mungkin tidak memahami prosedur yang diperlukan untuk menyelesaikannya.
Selain itu, mereka tampaknya tersesat dan masih membutuhkan bantuan untuk
menyelesaikannya.
Pada tahap Polya, siswa melakukan kesalahan prosedural berikut: 1)
Melaksanakan rencana penyelesaian (Carrying out the plan), 2) Merancang
rencana penyelesaian (Devising a plan), dan 3) Melihat kembali (Looking back).
Pada tahap melihat kembali, siswa melakukan kesalahan dengan tidak Selain itu,
siswa tidak memiliki kemampuan untuk menuliskan model matematika. Pada
langkah melaksanakan rencana penyelesaian, siswa masih gagal menuliskan
konsep dengan benar, keliru dalam menuliskan model matematika pada soal,
keliru dalam melakukan tahap perhitungan, dan masih kurang teliti dalam
menyelesaikan soal yang diberikan. Pada langkah merancang rencana
penyelesaian, siswa gagal menuliskan rancangan penyelesaian, tidak mampu
menulis konsep dengan benar, tidak mampu menggunakan rumus yang tepat, dan
gagal menulis langkah awal pengerjaan. Siswa dapat meningkatkan kemampuan
menyelesaikan masalah matematika, terutama soal cerita, dengan berlatih
mengerjakan soal cerita dengan bahasa yang lebih komunikatif.
| SB00281S | KKI 510 ATI a/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain