Text
Analisis Kemampuan Metakognitif Siswa Kelas V Sekolah Dasar Dalam Pemecahan Masalah Operasi Pengurangan Dan Penjumlahan Bilangan Pecahan Campuran
Pengurangan dan penjumlahan pecahan campuran merupakan salah satu
materi yang memerlukan pemahaman konsep yang mendalam pada penerapannya
untuk diselesaikan. Berdasarkan hasil observasi siswa dan wawancara yang
dilakukan peneliti di SDN Bandungrejosari 1 Malang terhadap guru kelas,
diperoleh informasi bahwa beberapa siswa mengalami kesalahan dalam
penyelesaian masalah, belum memahami permasalahan pada soal, dan kurangnya
ketelitian dalam pemecahan masalah, oleh karena itu dalam pemecahan masalah
siswa memerlukan kemampuan metakognitif.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan metakognitif
siswa kelas V sekolah dasar dalam pemecahan masalah operasi pengurangan dan
penjumlahan bilangan pecahan campuran di SDN Bandungerjosari 1 Malang
tahun ajaran 2021/2022.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, subjek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas V b SDN Bandungrejosari 1 Malang. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes soal, pedoman
wawancara, pedoman observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan metakognitif
siswa kelas V b SDN Bandungrejosari 1 Malang sudah baik dalam pemecahan
masalah dimana mengalami proses metakognitif seperti kesadaran (awareness)
pada tahap ini siswa sudah mampu menggunakan kemampuan metakognitifnya
untuk menyusun rencana (planning), memahami masalah dengan mudah pada saat
membaca soal, dan sudah mampu menggunakan informasi dari permasalahan
untuk menjawab soal, seperti apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan.
Regulasi (regulation) pada tahap ini siswa mampu menggunakan kemampuan
metakognitifnya hingga ketahap pemantauan untuk menyelesaikan masalah
pecahan campuran, siswa dapat menentukan konsep penyelesaian dan dapat
menerapkan informasi yang diperoleh pada konsep yang telah ditentukan, serta
dapat menggunakan langkah-langkah penyelesaian masalah dengan benar,
sedangkan evaluasi (evalution) pada tahap ini siswa masih kurang mampu
menggunakan kemampuan metakognitifnya karena JS dan RNNI tidak mampu
membuat kesimpulan dan JS tidak melakukan pemeriksaan kembali dari jawaban,
sedangkan NARP tidak dapat melakukan pengoperasian dengan baik pada soal
nomor empat.
| SB00218S | 372 | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain