Text
Analisis Kemampuan Penyelesaian Soal Cerita Pecahan SMP Berdasarkan Teori Taksonomi Solo
Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil tes observasi awal yang dilakukan pada
beberapa siswa SMP yang menunjukkan bahwa kemampuan penyelesaian soal siswa
masih belum optimal. Berawal dari hasil tersebut peneliti melakukan penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui kemampuan penyelesaian yang dilakukan oleh siswa dalam
menyelesaikan soal cerita matematika pada pokok bahasan pecahan di SMP Negeri 17
Malang berdasarkan teori taksonomi solo. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menganalisis kemampuan penyelesaian soal
siswa dalam menyelesaikan soal cerita pecahan berdasarkan teori taksonomi solo. Untuk
mendapatkan data yang diperlukan peneliti menggunakan instrumen yaitu tes tertulis
yang memuat 2 butir soal, pedoman wawancara dan dokumentasi. Subjek sebanyak 31
siswa kelas VII-I SMP Negeri 17 Malang. Setelah diberi tes dan dianalisis diambil 6
subjek untuk diwawancara berdasarkan kemampuan penyelesaian soal siswa yang
masing-masing terdiri dari 2 siswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah. Peneliti
menggunakan triangulasi teknik dalam rangka untuk mengecek keabsahan data yang telah
diperoleh.
Hasil penelitian menunjukkan kemampuan penyelesaian soal siswa dalam
menyelesaikan soal cerita pecahan berdasarkan teori taksonomi Solo yaitu 1) Subjek
berkemampuan tinggi mampu mencapai indikator kemampuan pemecahan masalah
disetiap nomor berada pada tahap unistruktural, multistruktural, relational dan extended
abstract. 2) subjek berkemampuan sedang hanya 1 subjek yang mampu mencapai tahap
unistruktural, multistruktural, relational dan exstended abstract pada soal nomor 1,
sedangkan pada soal nomor 2, hanya 1 subjek yang mampu menyelesaikan soal pada
tahap unistruktural, multistruktural, relational dan extended abstract. 3) subjek
berkemampuan rendah hanya 1 subjek yang mampu mencapai indikator tahap
unistruktural dan multistruktural, pada tahap relational subjek masih keliru pada proses
memberikan gambaran strategi yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal sehingga
mengakibatkan subjek tidak mampu mencapai indikator tahap relational dan extended
abstract. Kesalahan terbesar yang sering terjadi berada pada tahap relational dimana
terdapat banyak subjek yang mengalami kesalahan. Kesimpulan dari hasil penelitian,
kedua subjek berkemapuan tinggi memiliki kemampuan pemecahan masalah sesuai
dengan teori taksonomi solo berada pada tahap unistruktural, multistruktural, relational
dan extended abstract. Kedua subjek berkemampuan sedang secara garis besar memiliki
kemampuan pemecahan masalah susai dengan teori taksonomi solo berada pada tahap
multistruktural. Kedua subjek berkemampuan rendah hanya memiliki kemampuan
pemecahan masalahan sesuai dengan teori taksonomi solo berada pada tahap
unistruktural. Saran untuk peneliti selanjutnya, peneliti berharap dapat dijadikan sebagai
masukan referensi bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian mengenai tingkat
kemampuan pemecahan masalah siswa pada suatu materi pelajaran berdasarkan teori
taksonomi solo.
| SB00192S | kki 510 VIN a/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain