Electronic Resource
Refleksi Responsif Gender Dalam Novel Entrok Karya Okky Madasari Berdasarkan Perspektif Feminisme
Perkembangan masyarakat yang terus bergerak maju dan pandangan tentang perempuan mengalami perubahan-perubahan. Perempuan di jaman sekarang ini mulai dipandang sebagai subjek dan bukan lagi sebagai objek. Masalah yang berhubungan dengan perempuan terkait dengan gender, yang menyangkut hak, kewajiban, dan tanggung jawab. Laki-laki maupun perempuan mempunyai martabat yang sama, keduanya memiliki nilai kemanusiaan yang layak untuk dihargai dan dihormati demi mewujudkan kesetaraan dalam sistem hubungan laki-laki dan perempuan dalam bentuk Refleksi Responsif Gender atau yang disebut juga RRG. Novel merupakan salah satu bentuk karya sastra yang digunakan sastrawan sebagai sarana mengangkat masalah dalam kehidupan sehari-hari. Demikian juga dalam mengangkat masalah yang berhubungan dengan perempuan, novel dijadikan sarana yang baik, karena mudah dipahami oleh pembaca. Hal ini yang menjadi salah satu alasan pemilihan novel sebagai objek penelitian. Salah satu novel yang bermuatan gender adalah novel Entrok karya Okky Madasari. Novel tersebut adalah gambaran nyata kaum perempuan yang diperlakukan tidak adil dalam masalah kesetaraan gender. Berdasarkan hal tersebut di atas masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah bagaimanakah RRG: P → P dalam novel Entrok Karya Okky Madasari berdasarkan perspektif feminisme, bagaimanakah RRG: P → L dalam novel Entrok Karya Okky Madasari perspektif feminisme, dan bagaimanakah RRG: L → P dalam novel Entrok Karya Okky Madasari berdasarkan perspektif feminisme. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan RRG: P → P , RRG: P → L , dan RRG: L → P dalam novel Entrok Karya Okky Madasari Berdasarkan Perspektif Feminisme. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosiologi sastra. Teknik analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan RRG: P → P , RRG: P → L , dan RRG: L → P dalam novel Entrok Karya Okky Madasari Berdasarkan Perspektif Feminisme.
Berdasarkan hasil pembahasan dapat diketahui bahwa Marni merupakan tokoh utama perempuan Entrok Karya Okky Madasari. RRG dalam Novel Entrok Karya Okky Madasari menggunakan metode deskriptif kualitatif. Peran tokoh perempuan utama novel Entrok Karya Okky Madasari direspon melalui gambaran peran tokoh lainnya yakni seperti RRG: P → P, yaitu antara Marni→ Simbok, Tinah,dan Rahayu. RRG: P → L, yaitu Marni → Tentara, Polisi, Pak Lurah, Koh Cayadi ,dan Teja. RRG: L → P, yaitu Tentara, Polisi, Pak Lurah, Teja → Marni dan Ayah Ndari → Rahayu. Marni merupakan sosok perempuan yang ulet dan tidak mudah putus asa dalam bekerja demi memenuhi ekonomi keluarga dan apa yang diinginkannya.
Jenis gender yang terlihat dari novel Entrok Karya Okky Madasari, yakni
(1) Gender Role. yaitu peran perempuan dan peran laki-laki yang diterapkan dalam bentuk nyata menurut budaya setempat, (2) Gender Gap, yaitu adanya perbedaan dalam hubungan berpolitik dan bersikap antara laki-laki dan perempuan, (3) Genderization. yaitu jenis gender yang mengacu pada konsep jenis kelamin pada identitas diri dan pandangan orang lain, dan (4) Gender Difference, yaitu perbedaan-perbedaan karakter, perilaku, harapan yang dirumuskan untuk setiap orang menurut jenis kelamin. Ketidakadilan gender yang dialami peran tokoh perempuan dalam RRG novel Entrok karya Okky Madasari Berdasarkan Perspektif Feminisme yaitu ketidakadilan yang berupa kekerasan terhadap perempuan, dan ketidakadilan yang berupa subordinasi pekerjaan perempuan (anggapan bahwa perempuan tidak penting terlibat dalam pengambilan keputusan).
Peran tokoh perempuan hasil rekaan pengarang berusaha memperjuangkan kebebasan dan keseimbangan dalam realitas kehidupan yang nyata. Hal ini tergambar dari karakter yang melekat pada masing-masing tokoh perempuan dan laki-laki. Perjuangan kaum perempuan ini cenderung menganut aliran feminisme Liberal yang menekankan bahwa setiap manusia, laki-laki dan perempuan diciptakan seimbang dan serasi, semestinya tidak terjadi penindasan.
Saran yang ingin disampaikan adalah agar novel ini menjadi bacaan wajib bagi para perempuan karena di dalamnya banyak mengandung bentuk-bentuk RRG, diharapkan kaum perempuan dapat membawa aspirasi pembelaan kaum perempuan dalam persamaan gender. Dalam dunia sastra dan pendidikan, diharapkan novel ini menjadi acuan dalam berapresiasi dan berperilaku karena di dalamnya banyak mengajarkan tentang kemanusiaan, yaitu dalam wujud pembelaan persamaan gender antara laki-laki dan perempuan yang sangat berguna bagi pengetahuan dan pendidikan.
| SB00000P | KKI 410 sul r/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain