Text
Analisis Penokohan Dalam Novel “Ketika Cinta Bertasbih” Karya Habiburrahman El Shirazy Dengan Menggunakan Pendekatakan Hermeneutika
Dalam sebuah karya sastra, Karakter tokoh merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam menentukan kualitas sebuah hasil karya. Konfik sebuah cerita dibangun melalui watak para tokoh yang tertuang lewat plot cerita. Karakter tokoh haruslah mendominasi sebuah plot sehingga mampu menghidupkan atau memberi jiwa pada sebuah karya sastra.
Melalui novel “Ketika Cinta Bertasbih” Karya Habiburahman El Shirazy maka dapat dideskripsikan berbagai karakter tokoh utama dan tokoh bawahan ditinjau dari berbagai aspek antara lain: (1) Dimensi fisik, (2) Dimensi perilaku, (3) Dimensi bahasa dan (4) Dimensi pikiran.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah berupa dialog antara tokoh, dan pelukisan karakter melalui penggambaran fisik, perilaku, bahasa, dan pikiran dalam novel “Ketika Cinta Bertasbih” Karya Habiburrahman El Shirazy” Insturmen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan kemampuan yang dibantu tabel, teknik pengumpulan data penelitian ini dengan cara membaca keseluruhan teks novel “Ketika Cinta Bertasbih” Karya Habiburrahman El Shirazy dan mencatat beberapa karakter tokoh dalam cerita sesuai dengan masalah. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan langkah-langkah (1) Pengidentifikasian
(2) pengklasifikasian, (3) Deskripsi dan (4) Penafsiran.
Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa tokoh utama dalam novel “Ketika Cinta Bertasbih” Karya Habiburrahman El Shirazy adalah (1) Khoirul Azzam, perwatakan tokoh ini termasuk orang yang baik, cerdas, bijaksana, pekerja keras, bertanggung jawab, rendah hati, suka membantu, pemaaf, (2) tokoh bawahan dalam novel ini adalah Eliana Pramesti Alam yang memiliki karakter sebagai seorang artis yang sombong, tidak sopan, dan selalu merendahkan tokoh lawannya dalam cerita, (3) tokoh Furqon sebagai tokoh bawahan memiliki karakter tokoh sebagai orang cerdas, sombong, selalu berpasrah (4) tokoh Anna althafunisa sebagai tokoh bawahan memiliki karakter tokoh sebagai seorang wanita yang cerdas, bijaksana, dewasa dalam berpikir, bertanggung jawab, rendah diri. Karakter tokoh dalam novel ini dapat ditinjau melalui empat dimensi yaitu dimensi fisik, dimensi perilaku, dimensi bahasa, dimensi pikiran.
Berdasarkan hasil penelitian diberikan saran sebagai berikut (1) lebih banyak membaca buku yang berhubungan dengan sastra, (2) menelaah karya sastra yang menjadi obyek dalam penelitian secara faktual dan mendalam, (3) Agar hasil penelitian ini lebih baik lagi disarankan, kepada peneliti lain untuk mengkaji dengan pendekatan lainnya, (4) Karya sastra adalah karya imajinatif yang memiliki nilai seni dan tersusun atas komponen-komponen pembangun yang merupakan satu-kesatuan yang totalitas. Oleh karena itu untuk memahami sebuah karya sastra, seorang pembaca harus memahami arti sebuah karya sastra secara totalitas dan mendalam dengan menghubungkan seluruh elemen pembangun karya sastra tersebut. Secara tersirat karya sastra menyimpan sejumlah fungsi karena pada dasarnya karya sastra diciptakan untuk memenuhi fungsi menghibur dan mendidik (Dulce at utile). Agar dapat mengapresiasi sebuah karya sastra dengan tepat seorang pembaca tidak hanya bermodalkan teori kesusasteraan atau dasar-dasar ilmu sosial tetapi harus disertai dengan pengetahuan praktis lainnya sebagai penunjang dalam memahami karya sastra. (5) Hasil penelitian merupakan hasil deskripsi penokohan dalam novel “Ketika Cinta Bertasbih” Karya Habiburrahman El Shirazy dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembanding pengajaran apresiasi sastra.
| SB00164S | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain