Electronic Resource
Novel Detik Terakhir Karya Alberthiene Endah (Kajian Dengan Pendekatan Psikoanalisis Freud)
Novel adalah salah satu bentuk karya sastra yang menceritakan waktu kejadian atau peristiwa yang dialami manusia diwujudkan lewat tokoh-tokohnya dalam menimbulkan pengembangan jiwa sehingga dapat merubah nasib tokoh-tokohnya. Dengan kata lain novel adalah cerita rekaan yang panjang menggunakan tokoh-tokoh dan menampilkan serangkaian peristiwa dan latar secara tersusun.
Karya sastra pada umumnya berisi tentang permasalahan yang melengkapi kehidupan manusia. Permasalahan itu dapat berupa permasalahan yang terjadi pada dirinya. Karena itu, karya sastra memiliki dunia yang merupakan hasil dari pengamatan sastrawan terhadap kehidupan yang diciptakan oleh sastrawan itu baik berupa novel, puisi, maupun drama yang berguna untuk dinikmati, dipahami dan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Kepribadian adalah bagian dari jiwa yang membangun keberadaan manusia menjadi satu kesatuan, tidak terpecah-belah dalam fungsi-fungsi. Psikologi adalah salah satu cabng ilmu pengetahuan yang objek studinya adalah manusia, karena perkataan psyche atau psycho mengandung pengertian “jiwa”. Dengan demikian, psikologi mengandung makna “ ilmu pengetahuan tentang jiwa”. Psikologi kepribadian adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana struktur kepribadian (Id, Ego dan Superego) tokoh utama dalam novel detik Terakhir karya Alberthiene Endah? (2) bagaimana dinamika kepribadian tokoh utama dalam novel Detik Terakhir karya Alberthiene Endah? (3) bagaimana perkembangan kepribadian tokoh utama dalam novel Detik Terakhir karya Alberthiene Endah?.
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan kepribadian tokoh utama dalam novel Detik Terakhir karya Alberthiene Endah. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) struktur kepribadian tokoh utama, (2) dinamika kepribadian tokoh utama, dan (3) perkembangan kepribadian tokoh utama. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Pendekatan kajian yang digunakan adalah pendekatan psikologi dikarenakan novel yang menjadi kajian digolongkan sastra psikologi karena dalam novel memiliki penyimpangan.
Pengumpulan data dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik pustaka, simak dan catat. Teknik pustaka adalah teknik yang menggunakan sumber tertulis untuk memperoleh data. Teknik simak dan teknik catat berarti peneliti sebagai instrument kunci melakukan penyimakan secara cermat, terarah dan teliti terhadap sumber data primer yakni sasaran peneliti yang berupa teks novel Detik terakhir dalam memperoleh data yang diinginkan. Hasil penyimakan itu kemudian dicatat sebagai sumber data.
Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian, dapat disimpulkan bahwa Struktur kepribadian tokoh utama meliputi Id, Ego, dan Superego. Ketidakharmonisan dalam keluarga membuat sehingga Arimbi benci dengan keadaan tersebut dan merasa tidak nyaman tinggal di rumah sehingga Arimbi lebih sering tinggal di luar rumah dan mulai mengenal rokok, namun karena masalah di rumah semakin menjadi-jadi membuatnya semakin membenci dirinya sendiri dan semakin membenci kedua orangtuanya karena memiliki pasangan masing-masing di luar rumah dan akhirnya mereka jadi sering bertengkar dan ujung-ujungnya penyiksaan, namun biasanya Mamanya Arimbi yang disiksa. Karena masalahnya semakin pelik akhirnya Arimbi bertemu dengan yang namanya narkoba, dan menurutnya hanya narkoba yang bisa menyelesaikan masaahnya. Namun selama Arimbi hidup di dunia luar dan jauh dari rumah Arimbi tetap sayang dan cinta sama kedua orang tuanya, sehingga ada rasa penyesalan kepada kedua orangtuanya karena sering bertengkar dan memiliki pasangan masing-masing sehingga keadaan keluarga mereka tidak harmonis.
Dinamika kepribadian tokoh utama meliputi insting (insting hidup dan insting mati), dan. Akibat dari seringnya Arimbi melihat kedua orangtuanya bertengkar dan juga melihat penyiksaan yang dilakukan Ayahnya sampai Mamanya berlumuran darah, membuat Arimbi mulai membenci laki-laki karena karena ia ingat akan perlakuan Ayahnya kepada Mamanya dan ia benci menjadi perempuan karena ia ingat akan Mamanya yang hanya bisa menerima perlakuan Ayahnya, membuat sehingga ia akhirnya mempunyai perasaan yang aneh saat bersama-sama dengan perempuan dan akhirnya Arimbi sadar kalau ia mulai menyukai perempuan. Begitupun akibat dari ketidakharmonisan keluarga Arimbi mengenal rokok sampai mengkonsumsi narkoba.
Perkembangan kepribadian tokoh utama dilihat dari sikap Arimbi yang mulai menyadari kalau ia menyukai sesama jenis (lesbian) dan akhirnya menemukan tambatan hatinya yaitu seorang gadis yang juga seorang pecandu narkoba bernama Vela dan akhirnya mereka berdua tinggal di kontrakan Vela dan saling memadu kasih dan memuaskan hasrat mereka berdua.
| SB00000B | KKI 410 man n/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain