Electronic Resource
Kajian Ketidakadilan Gender Dalam Novel Tempurung Karya Oka Rusmini (Tinjauan Sastra Feminis)
Perkembangan novel di Indonesia cukup pesat, terbukti banyaknya novel baru yang diterbitkan. Novel-novel tersebut mempunyai macam-macam tema atau isi, diantaranya tentang problem-problem sosial yang terjadi di masyarakat, termasuk problem yang berhubungan dengan eksistensi sebagai perempuan.
Novel Tempurung merupakan salah satu novel yang mengangkat masalah tentang perempuan Bali yang ditulis oleh Oka Rusmini. Sosok perempuan merupakan fenomena yang menarik untuk dibicarakan. Perempuan di sektor publik cenderung dimanfaatkan oleh kaum laki-laki untuk memuaskan koloninya. Perempuan telah menjelma menjadi bahan eksploitasi bisnis dan seks. Dalam hal ini, salah satu permasalahan yang sedang gencar dibicarakan pada saat ini adalah ketidakadilan gender yang dialami oleh kaum perempuan. Perbedaan gender sesungguhnya tidaklah menjadi masalah sepanjang tidak melahirkan ketidakadilan gender. Namun, yang menjadi persoalan, ternyata perbedaan gender telah melahirkan berbagai ketidakadilan , baik bagi kaum laki-laki dan terutama terhadap kaum perempuan.
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk, mendeskripsikan ketidakadilan gender dalam novel Tempurung berdasarkan kajian sastra feminis. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sastra feminis. Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif. Objek yang diteliti adalah ketidakadilan gender dalam novel Tempurung karya Oka Rusmini, melalui kajian sastra feminis. Data dan sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data Primer, yaitu hal-hal yang langsung diperoleh dari sumber data untuk keperluan penelitian (Surachmad, 1990: 103). Penelitian ini merupakan penelitian sastra, maka sumber data primernya berupa karya sastra, yaitu novel Tempurung karya Oka Rusmini diterbitkan oleh PT Gramedia Widiasarana Utama indonesia, 460 halaman, tahun 2010. Data sekunder merupakan sumber data yang tidak secara langsung memberikan keterangan yang sifatnya mendukung sumber data primer. Sumber data sekunder dalam penelitian ini berupa makalah, buku-buku, dan artikel yang mempunyai relevansi untuk memperkuat argumentasi dan melengkapi hasil penelitian.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dengan melakukan observasi untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan metode deskriptif yang penerapannya bersifat menuturkan, memaparkan, menganalisis, dan menafsirkan.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pembacaan heuristik dan pembacaa hermeneutik. Dalam Pembacaan heuristik, pembaca melakukan interprestasi secara refrensial melalui tanda linguistik. Hermeneutika pada dasarnya suatu metode atau cara untuk menafsirkan simbol yang berupa teks atau sesuatu yang diperlukan sebagai teks tersebut untuk mencari arti dan maknanya.
Ketidakadilan gender yang terjadi dalam novel Tempurung adalah marginilisasi perempuan, subordinasi perempuan, stereotipe perempuan, kekerasan terhadap perempuan serta gender dan beban kerja.
Masyarakat Bali merupakan masyarakat yang menganut budaya partiarki. Faktor budaya partiarki dan adat istiadat yang sangat kental membawa dampak pada diskriminasi terhadap perempuan. Adanya dikotomi perempuan hanya di bidang domestik dan laki-laki di ranah publik menimbulkan ketidakadilan gender. Banyak perempuan saat ini memiliki kemampuan untuk berkiprah di ranah publik, tetapi karena budaya dan adat istiadat yang mendominasi perempuan untuk berkiprah sehingga perempuan selalu di nomor keduakan, inilah salah satu bentuk ketidakadilan gender.
SB00149S | kki 410 JEN k/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain