Electronic Resource
Legenda Cerita Rakyat Dayak Kalimantan Barat (Kajian Dengan Pendekatan Arketipal)
Sastra dan kebudayaan memiliki objek yang sama, yaitu manusia dalam masyarakat, manusia sebagai fakta sosial, manusia sebagai makhluk cultural (Ratna, 2005:14). Dalam kehidupan masyarakat itu, sastra dan kebudayaan memperoleh tempat khusus, karena terjadinya hubungan erat di antara keduanya. Sastra sebagai karya seni merupakan bagian integral suatu masyarakat, sedangkan masyarakat itu sendiri merupakan pemilik suatu kebudayaan. Keseluruhan permasalahan masyarakat yang dibicarakan dalam sastra, tidak bisa dilepaskan dari kebudayaan yang melatarbelakanginya (Ratna, 2005:23).
Sastra lisan pada hakekatnya adalah tradisi yang dimiliki oleh sekelompok masyarakat tertentu. Keberadaannya diakui, bahkan sangat dekat dengan kelompok masyarakat yang memilikinya. Dalam sastra lisan, isi ceritanya seringkali mengungkapkan keadaan sosial budaya masyarakat yang melahirkan. Biasanya sastra lisan berisi berupa gambaran latar sosial, budaya, serta sistem kepercayaan. Kebudayaan masyarakat Kalimantan dengan sistem patrilinealnya, sistem kepercayaan, serta kesenian tergambar dalam kumpulan cerita rakyat Dayak dari Kalimantan Barat.
Bentuk karya sastra yang dianalisis dalam penelitian ini adalah kumpulan cerita rakyat Dayak Kalimantan Barat. Hal yang melatarbelakangi peneliti mengambil cerita rakyat budaya Kalimantan daerah Kantuk adalah adanya kesetaraan dan kesinambungan isi makna cerita yang mengandung kisah-kisah misteri dan kesaktian. Hal tersebut sangat sesuai dengan kajian Arketipal.
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tokoh arketipal, situasi arketipal dan imaji arketipal dalam kumpulan cerita rakyat Dayak Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan dengan kajian arketipal. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Dalam analisis deskriptif kualitatif yang dianalisis dengan menguraikan data berupa kata-kata, kalimat, paragraf, dan gambar. Sumber data dalam penelitian ini adalah kumpulan cerita rakyat Dayak Kalimantan Barat.
Pengumpulan data dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik pustaka, simak dan catat. Teknik pustaka adalah teknik yang menggunakan sumber tertulis untuk memperoleh data. Teknik simak dan teknik catat berarti peneliti sebagai instrument kunci melakukan penyimakan secara cermat, terarah dan teliti terhadap sumber data primer yakni sasaran peneliti yang berupa teks kumpulan cerita rakyat Dayak Kalimantan Barat dalam memperoleh data yang diinginkan. Hasil penyimakan itu kemudian dicatat sebagai sumber data.
Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa upaya mengidentifikasi tokoh arketipal mendapatkan hasil sebagai berikut: (1) tokoh jahiliah, (2) tokoh kebudayaan, (3) putri yang cantik. Dalam cerita rakyat Dayak Kantuk Kalimantan Barat, dikisahkan adanya dua tokoh jahiliah yang bernama Kis anak orang berada, dan Maru’. Kis anak orang berada adalah anak yang berasal dari keluarga berada, sangat kasar, dan mempunyai niat membunuh temannya yang juga bernama Kis yang berasal dari keluarga miskin. Maru’ adalah bertabiat kasar, suka menganiaya teman-temannya, selalu berbuat yang kurang menyenangkan, suka melawan orangtuanya.
Tokoh Kebudayaan , dalam cerita rakyat Dayak Kalimantan Barat, dikisahkan adanya tokoh pembawa kebudayaan umumnya datang dari luar pulau. Ada tokoh bernama Kis anak miskin yang datang dari pedalaman Kalimantan, sementara itu Ine Kabayan yang datang dan muncul secara tiba-tiba. Putri yang Cantik, dalam cerita rakyat Dayak Kalimantan Barat, dikisahkan adanya tokoh putri yang cantik yaitu puteri Raja Roma yang cantik dan Kumang adalah puteri cantik yang menjadi seekor kucing. Dalam cerita rakyat yang mengisahkan kehidupan istana, puteri raja yang cantik merupakan elemen arketipal. Pada umumnya puteri cantik tersebut akan menikah atau dinikahkan.
SB00098S | KKI 410 DAR l/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tersedia |
Tidak tersedia versi lain