Electronic Resource
Kekerasan Simbolik Dalam Naskah Drama Orkes Madun Satu Alias Madekur Dan Tarkeni Karya Arifin C. Noer
“Madekur dan Tarkeni” merupakan bagian dari pentalogi Orkes Madun karya Arifin C Noer (ACN). “Madekur dan Tarkeni” merupakan cerita drama berbingkai. Drama “Madekur dan Tarkeni”menceritakan rombongan pemain sandiwara dan orkestra sedang memainkan atau mementeskan cerita. Cerita tersebut mengisahkan tentang Madekur dan Tarkeni yang sedang jatuh cinta. Mereka adalah kaum urban yang tinggal di kota besar. Madekur (pencopet) dan Tarkeni (pelacur) bertemu di pelacuran kota besar. Madekur ingin menikah dengan Tarkeni namun Tarkeni tidak mau menikah tanpa persetujuan orangtuanya. Madekur dan Tarkeni pulang ke desa untuk meminta restu kepada orangtua mereka. Baik orang tua Madekur maupun Tarkeni tidak mengijinkan anak mereka menikah dengan pencopet atau pelacur. Bahkan, orangtua Madekur akan memutuskan ikatan keluarga jika Madekur menikah dengan Tarkeni. Madekur tetap menikah dengan Tarkeni dan memilih untuk memutuskan tali keluarga dengan orangtuanya. Setelah menikah, Madekur mencukupi kebutuhan keluarganya dengan tetap mencopet dan Tarkeni tetap melacur. Orangtua Madekur yang sebelumnya hidup dari uang hasil copetan Madekur akhirnya menyesal. Mereka memutuskan untuk pergi ke kota mencari Madekur. Orangtua Madekur akhirnya hidup menggelandang karena tidak punya uang lagi sambil mencari anaknya. Tarkeni akhirnya menderita penyakit kelamin karena profesinya sebagai pelacur. Madekur tetap menerima istrinya apa adanya. Bahkan Madekur menunjukkan kesetiannya dengan berhubungan suami-istri walaupun sudah tahu istrinya menderita penyakit kelamin. Madekur dan Tarkeni meninggal dunia karena penyakit tersebut. Orangtua Madekur akhirnya menemukan anaknya meninggal dunia di dalam tumpukan sampah.konflik-konflik dan bentuk-bentuk ketidakak adilan perlakuan orang tua Madekur dan Tarkeni terhadap Madekur dan Tarkeni memungkinkan adanya tindakan kekersan secaara simbolik, sehingga drama ini perlu dan menarik untuk diteliti.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan latar belakang terjadinya kekerasan simbolik, pengaruh budaya, pengaruh kekuasaan, pemaksaan pemikiran dan persepsi terhadap anak, dan pemaksaan kehendak orang tua Terhadap anak dalam naskah drama Orkes Madun Satu Alias Madekur dan Tarkeni Karya Arifin C Noer
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi kualitatif yaitu mendeskripsikan tentang bentuk-bentuk kekerasan simbolik dalam naskah drama Orkes Madun Satu alias Madekur Dan Tarkeni Karya Arifin C. Noer. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Piere Bordieu. Data penelitian ini adalah naskah drama Orkes Madun Satu Alias Madekur dan Tarkeni karya arifin C Noer.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa madekur dan Tarkeni selalu mendapatkan tindakan kekerasan secara simbolik dari orang tau mereka. Kekerasan simbolik yang dimaksud seperti:Madekur dan Tarkeni sering mendapat cacian, makian dan hinaan, mereka sering dipaksa untuk mengakui sesuatu yang tidak wajar seperti Madekur dipaksa untuk mengaku sebagi gubernur Jakarta.
SB00072S | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain