Electronic Resource
Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Metode Baca Gunting-Tempel (BGT) Dengan Menggunakan Teks Cerpen Pada Siswa Kelas VIII SMP PGRI 2 Singosari
Pembelajaran yang efektif (terutama pembelajaran pemecahan masalah) sangat memerlukan keterampilan berpikir (Surya, 2004:11). Dalam berpikir, individu akan menggunakan berbagai informasi yang dimilikinya untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Beberapa model pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan siswa, salah satunya adalah model Baca-Gunting-Tempel (BGT).
Pembelajaran menulis puisi ini menggunakan model pembelajaran yang melibatkan kelompok-kelompok kecil untuk mengajukan soal sejenis kepada guru. Dengan membentuk sebuah kelompok, maka proses pembelajaran akan terasa lebih mudah karena semua kesulitan dapat didiskusikan dengan teman kelompoknya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana hasil belajar Bahasa Indonesia siswa menggunakan model Baca-Gunting-Tempel (BGT). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian siklus kelas. Siklus dilaksanakan pada siswa kelas VIII SMP PGRI 2 Singosari, yang terdiri dari 18 siswa.
Siklus pada penelitian ini terdiri dari dua Siklus. Siklus I, model Baca-Gunting-Tempel (BGT) dilaksanakan secara murni sesuai langkah-langkah yang telah ditetapkan, sedangkan pada siklus II, ada pengembangan pada bagian pembentukan kelompok. Prosedur penjaringan data dilakukan dengan cara (1) lembar observasi guru dan siswa, (2) catatan lapangan, dan (3) tes individu dan dilakukan analisis data secara deskriptif kualitatif.
Pembelajaran ini dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu (1) persiapan, (2) presentasi guru, (3) kegiatan kelompok, (4) pengajuan soal, (5) presentasi kelompok, dan (6) evaluasi. Berdasarkan pembelajaran yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menulis puisi dengan metode Baca-Gunting-Tempel (BGT) dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa. Rata-rata nilai pada prasiklus, siklus I dan siklus II berturut-turut yaitu 56,06, 73,83, dan 84. Sedangkan ketuntasan belajar siswa berturut-turut adalah 22,22%, 72,22% dan 88,89% untuk prasiklus, siklus I, dan siklus II.
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka disarankan kepada guru untuk mengajarkan Bahasa Indonesia khususnya materi menulis puisi dengan menerapkan model Baca-Gunting-Tempel (BGT) sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang mendukung PAKEM
SB00040S | KKI 410 PUT p/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain