Electronic Resource
Analisis Kemampuan Metakognitif Siswa Kelas IV Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Pada Materi Pecahan Di SDN Sutojayan 01
Kemampuan metakognitif sangat berperan penting dalam penyelesaian masalah. Tidak jarang siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan masalah dikarenakan kurangnya penerapan kemampuan metakognitif. Metakognitif merupakan suatu kesadaran tentang kognitif sendiri, bagaimana kognitif kita bekerja serta bagaimana mengaturnya. Metakognitif tergolong pada kemampuan kognitif tinggi karena memuat unsur analisis, sintesis, dan evaluasi, sebagai bekal tumbuh kembangnya kemampuan inkuiri dan kreativitas individu. Penelitian ini menggunakan kemampuan metakognitif dalam menyelesaikan soal cerita matematika pada materi pecahan. Soal cerita dalam pembelajaran matematika berperan penting dalam kehidupan sehari-hari, karena soal cerita memfokuskan pada permasalahan yang sedang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan keadaan yang sebenarnya mengenai kemampuan metakognitif siswa kelas IV dalam menyelesaikan soal cerita matematika pada materi pecahan di SDN Sutojayan 01.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Partisipan dalam penelitian ini adalah 28 siswa yaitu 12 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa tes tulis materi pecahan sebanyak 5 soal, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis yang dilakukan pada penelitian ini yaitu melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 13 siswa atau 46% siswa memiliki kemampuan metakognitif tingkat tinggi. Dimana siswa yang memiliki kemampuan metakognitif tingkat tinggi ini dapat memenuhi 3 tahapan kemampuan metakognitif yaitu tahap merencanakan, tahap memantau dan tahap mengevaluasi. Sedangkan 13 siswa atau 46% lagi memiliki kemampuan metakognitif tingkat sedang. Dimana siswa yang memiliki kemampuan metakognitif tingkat sedang dapat memenuhi 2 tahapan kemampuan metakognitif yaitu, tahap merencanakan dan tahap mengevaluasi. Sedangkan 2 siswa atau 7% memiliki kemamuan metakognitif tingkat rendah. Dimana siswa yang memiliki kemmpuan metakognitif rendah ini hanya dapt memenuhi 1 tahapan kemampuan metakognitif yaitu tahap merencanakan saja. Dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan metakognitif siswa kelas IV dalam menyelesaiakan soal cerita matematika pada materi pecahan sudah baik.
21345762/PB/2024 | KKI 372 TRI a/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain