Electronic Resource
Pengaruh Experiental Learning Terhadap Interaksi Sosial Siswa Kelas VIIA di SMP SANG TIMUR Pasuruan
Interaksi Sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi, ada aksi dan ada reaksi, pelakunya lebih dari satu, individu dan individu, individu dan kelompok, kelompok dan kelompok. Penerimaan teman sebaya pada siswa disebabkan oleh asal sekolah, asal daerah, status sosial ekonomi. Rata- rata peralihan dari kelas VI dan kelas IX dapat dibilang siswa baru yang harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya termasuk teman barunya. Rendahnya kemampuan interaksi sosial yang dialami siswa ditunjukan dari perilaku siswa yang sering memandang siswa lain pintar dan kurang pintar, kedudukan sosial antara kaya dan miskin dan bahkan siswa yang pendiam juga sering diabaikan oleh siswa lain. Selain itu dikarenakan adanya kelompok siswa yaitu “geng”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) tingkat interaksi sosial siswa SMP kelas VII A di SMP Sang Timur Pasuruan, (2) penggunaan experiential learning pada siswa SMP kelas VII A di SMP Sang Timur Pasuruan.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan jenis one grup pretest dan posttest design. Subjek penelitian dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling karena peneliti hanya melakukan penelitian kepada siswa yang memiliki interaksi sosial yang rendah saja. metode pengumpulan data
menggunakan skala interaksi sosial. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah statistik non parametrik dengan rumus wilcoxon.
Berdasarkan hasil analisis data, subjek penelitian berjumlah 22 siswa terdiri dari 4 siswa yang memiliki interaksi sosial tinggi, 13 siswa yang memiliki interaksi sosial sedang dan 5 siswa yang memiliki interaksi sosial rendah. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan bahwa sig (2-tailed) 0,043 < 0,05 artinya experiential learning efektif mengurangi rendahnya interaksi sosial sosial siswa yang dijadikan subjek dan dapat diterima kebenarannya dalam taraf signifikan 5%.
Simpulan dari penelitian ini adalah rendahnya interaksi sosial siswa pada kelas VII A di SMP Sang Timur Pasuruan meningkat setelah mendapatkan perlakuan berupa experiential learning. Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan adalah guru bimbingan dan konseling agar dapat menerapkan tahapantahapan experiential learning kepada siswa sebagai strategi untuk siswa dalam meningkatkan interaksi sosial.
21345617/PB/2023 | KKI 371.4 NOV p/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain