Electronic Resource
Sarana Verbal dan Nonverbal Upacara Nyale di Desa Weihura, Kecamatan Wanukaka, Kabupaten Sumba Barat, Provinsi, Nusa Tenggara Timur.
Upacara Nyale merupakan sebuah ritual yang diselenggarakan berkenaan
dengan perayaan adat pasca panen. Pada saat inilah masyarakat melakukan
serangkaian upacara adat yang pada prinsipnya bertujuan untuk mengungkapkan
rasa syukur terhadap alam semesta. Waktu pelaksanaan upacara pencarian Nyale
dilaksanakan setahun sekali, namun pelaksanaannya tidak menggunakan kalender
masehi, namun berdasarkan perhitungan bulan purnama yang terbit setiap malam.
Keputusan pelaksanaan ritual adat ditentukan oleh seorang Rato atau imam dari
suatu kampung adat.
Dalam penelitian ini penulis hanya akan berfokus pada komunikasi verbal
dan komunikasi nonverbal saja. Yang mana yang dua jenis komunikasi ini saling
memiki keterkaitan yang tidak terlalu jauh. Di dalam bab II ini penulis akan
memaparkan apa itu komunikasi verbal dan nonverbal serta karakteristik, bentuk,
fungsi dan beberapa hal penting yang berhubungan dengan dua jenis komunikasi
tersebut. Selain itu sesuai denagan judul penelitian yang peneliti ajukan.
Bahwasanya terdapat dua variabel yang akan diteliti yaitu; komunikasi verbal dan
nonverbal.
Pelaksanaan pencarian Nyale dan Pasola sudah dimulai jika rato dari
Waiwuang sudah menurunkan larangan di laut dengan membuang sirih pinang
maka masyarakat dengan sendirinya harus tau, bila rato sudah buang larangan
berarti kita tidak boleh untuk melaut, memakai baju merah. Hal tersebut juga
dijelaskan oleh Mawu Happu (pemeran utama yang bertugas dalam ritual) bahwa
dari jauh hari perhitungan waktu pasola oleh rato itu, mereka pakai batu sebanyak
dua belas batu, masuk bulan pertama batu itu rato kasi pindah, masuk bulan kedua
Rato kasih pindah lagi sampai hari puncak pelaksanaan pasola ini.
Kesimpulan penelitian ini, Pelaku yang terlibat dalam ritual penangkapan
Nyale di Desa Weihura, Kecamatan Wanukaka, Kabupaten Sumba Barat terdiri
dari Rato (Petua Adat), Keluarga kampung Weiwuang (kerabat dalam suku),
Weigalli (kerabat dalam suku), Rato Pragoli, Rato Ubbu Wewi, Seluruh
masyarakat Wanukaka
21345472/SB/2023 | KKI JEP 410 s/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain