Electronic Resource
Pengaruh Metode Bermain Peran Makro Terhadap Kreativitas Anak Pada Murid Kelompok A Tk Dharma Wanita Sumberwuluh 03
Pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan kreativitas anak sangat tepat diberikan pada anak usia TK karena pada usia 0-8 tahun merupakan
periode paling sensitive terhadap kreativitas. Namun faktanya kreativitas siswa Kelompok A TK Dharma Wanita Sumberwuluh 03, Kecamatan Candipuro,
Kabupaten Lumajang masih rendah. Hal ini ditandai dengan kebiasaan anak yang masih suka meniru hasil karya temannya dan belum memiliki inisiatif sendiri untuk menghasilkan suatu karya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh metode bermain peran makro terhadap peningkatan kreativitas anak pada siswa Kelompok A di TK DharmaWanita Sumberwuluh 03 yang berjumlah 20 anak, dengan rumusan masalah : Apakah ada pengaruh metode bermain peran makro terhadap peningkatan kreativitas pada anak-anak kelompok A di TK Dharma Wanita Sumberwuluh 03. Peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi experiment) one-group pretest-posttest design yaitu dilakukan dua kali test terhadap suatu kelompok yang telah ditentukan. Adapun pola design one-group pretest-posttest dilakukan melalui tiga tahapan kegiatan yaitu kegiatan pre-test, treatmen, dan post-test. Pada kegiatan pre-test diterapkan metode bermain peran mikro melalui kegiatan bermain dokter-dokteran.
Berdasarkan hasil output yang diperoleh pada uji paired sample t tes, diketahui nilai signifikansi (2-tailed) adalah sebesar 0,001 (< 0,05), maka
keputusan yang dapat diambil adalah menolak H0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata antara bermain peran mikro Bermain Dokter dokteran dan makro Membuat Bentuk Hewan dari Plastisin, artinya ada pengaruh penggunaan peran makro dalam meningkatkan kreativitas anak
Metode bermain peran makro terbukti mampu meningkatkan kreativitas anak. Sebaiknya metode bermain peran makro diterapkan melalui kegiatan bermain yang didukung oleh pengetahuan dan pengalaman siswa terhadap aktivitas sehari-hari yang sering dilihat siswa agar bermain peran menjadi lebih
lancar, minat anak lebih tinggi. Melalui kegiatan bermain peran yang menyenangkan juga memudahkan guru melatih perilaku karakter siswa sepertirasa
percaya diri, mau dan mampu berinisiatif, disiplin, dan bartanggung jawab.
21345465/SB/2023 | KKI 372 ISW p/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain