Electronic Resource
Analisi Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Pecahan Ditinjau Dari Gaya Belajar Berdasakan Tahapan Newman
Berdasarkan observasi terhadap siswa kelas VII SMP Katolik Santa Maria 1 Malang, diperoleh informasi bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita pada materi pecahan. Hal itu disebabkan karena siswa tidak bisa memahami konsep dan kurang teliti dalam melakukan operasi hitung pecahan pada saat mengerjakan soal yang diberikan guru. Hanya sebagian kecil siswa yang bisa memahami operasi pecahan dan melakukan perhitungan dengan tepat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk menganalisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi pecahan ditinjau dari gaya belajar berdasarkan tahapan Newman. Indikator kesalahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu indikator kesalahan Newman. Tahapan kesalahan Newman meliputi tahap membaca(reading), tahap memahami (comprehension), tahap transformasi (transformation), tahap keterampilan proses (process skill) dan tahap penulisan jawaban (encoding). Penelitian ini menggunakan instrumen angket gaya belajar, tes tes tertulis dan wawancara. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII C SMP Katolik Santa Maria 1 Malang yang berjumlah 22 siswa, yang kemudian diambil 6 siswa dengan masing-masing 2 siswa untuk setiap gaya belajar visual, auditori dan kinestetik Hasil penelitian menunjukan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa gaya belajar visual dengan kode subjek S1 dan S2 dalam menyelesaikan soal pecahan meliputi tahap transformasi, keterampilan proses dan penulisan jawaban. Kesalahan yang dilakukan siswa gaya belajar auditori dengan kode subjek S3 dan S4 meliputi tahap transformasi, keterampilan proses dan penulisan jawaban. Kesalahan yang dilakukan siswa gaya belajar kinestetik dengan kode subjek S5 dan S6 meliputi tahap memahami, transformasi, keterampilan proses dan penulisan jawaban. Temuan penelitian menunjukan bahwa kesalahan siswa yang paling dominan pada tahap transformasi (transformation), tahap keterampilan proses (process skill), tahap penulisan jawaban (encoding) dan tahap memahami (comprehension). Saran bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan wawancara sebaiknya dilakukan wawancara yang lebih mendalam atau intesif agar dapat mengetahui lebih lengkap jenis kesalahan yang dilakukan siswa
21345024/SB/2022 | KKI 510 MAL a/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain