Electronic Resource
Pengembangan Biblikonseling Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 7 Malang
Motivasi merupakan salah satu dari beberapa hal yang menentukan keberhasilan belajar siswa. Tanpa adanya motivasi, proses belajar sulit untuk mencapai keberhasilan yang optimal. Motivasi belajar setiap siswa berbeda-beda. Ada yang tinggi, sedang, dan rendah. Hal ini tentunya di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu minat belajar, konsep belajar diri, sikap percaya diri, dan sebagainya. Tinggi rendahnya motivasi belajar siswa dapat dilihat dari dari kualitas perilaku di dalam proses belajarnya yaitu di tunjukan dengan kesungguhan, ketekunan, perhatian, dan ketabahan siswa saat belajar. Maka dari itu diperlukan bibliokonseling yang dapat membantu siswa untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMP tanpa harus selalu didampingi oleh konselor maupun guru. Dengan adanya bibliokonseling ini diharapkan siswa dapat mêngetahui informasi yang ada dalam bahan bacaan, mereka dapat membentuk tingkah lakunya secara umum, secara khusus membentuk sikap, persepsi, dan mengubah pola motivasi belajar dari rendah menjadi tinggi. Penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan bertujuan untuk menghasilkan bibliokonseling untuk meningkatkan motivasi belajar siswa
Penelitian pengembangan ini menggunakan rancangan penelitian dan pengembangan model research and development (R&D). Model pengembangan bibliokonseling terdiri dari tahap identifikasi masalah, penetapan tujuan, identifikasi konseli, analisis bibliokonseling, evaluasi sesama konselor, evaluasi ahli, produk awal, uji coba kelompok terbatas, uji kelompok luas dan produk akhir, namun yang hanya dilakukan sampai ditahap evaluasi ahli. penilaian dilakukan oleh ketiga uji ahli yang terdiri dari ahli materi BK, ahli media BK, serta ahli Bahasa. Instrumen penilaian ini menggunakan skala penilaian uji ahli, analisis data menggunakan analisis deskritif .
Berdasarkan hasil penilaian menurut ketiga ahli (uji ahli materi BK, uji ahli media BK, dan uji ahli bahasa) menujukan bahwa nilai 3 “sesuai” untuk semua kategori masing-masing penilaian. Dengan demikian pengembangan bibliokonseling untuk meningkatkan motivasi belajar dikategorikan sangat berguna, sangat mudah, sangat tepat, sangat menarik, dan sangat layak untuk digunakan oleh konselor dalam memberikan bibliokonseling untuk meningkatkan motivasi belajar. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka saran yang diberikan adalah konselor harus memahami prosedur dan memahami materi didalam bibliokonseling ini sebelum mengaplikasikannya kepada siswa, agar siswa mampu meningkatkan motivasi belajar. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian dan pengembangan ini dapat dilanjutkan dengan penelitian eksperimen untuk mengetahui keefektifan bibliokonseling ini dalam membantu siswa untuk meningkatkan motivasi belajar.
21344555/SB/2022 | KKI 371.4 MUM p/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain