Electronic Resource
Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Pada Materi Suhu Dan Perubahannya
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan lembar kerja siswa berbasis inkuiri terbimbing yang layak digunakan untuk pembelajaran IPA, khususnya pada materi suhu dan perubahannya kelas VII SMP. Model penelitian ini yaitu penelitian pengembangan (Research dan Development). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu : (1) analisi kebutuhan, (2) perencanaan, (3) pengembangan format produk awal, (4) validasi produk awal, (5) revisi produk tahap awal, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba lapangan, (9) revisi produk akhir, (10) desiminasi dan implementasi. Validasi dilakukan oleh ahli materi, ahli media dan ahli bahasa. Uji coba dilakukan tiga tahap yaitu uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan. Data dikumpulkan melalui kuisioner dan hasil tes belajar melalui tes awal (pre-test) dan tes akhit (post-test). Data berupa hasil penilaian mengenai kualitas produk dan saran untuk perbaikan produk yang kemudian dianalisis.
Hasil penelitian menunjukan bahwa produk Lembar Kerja Siswa layak untuk digunakan dalam pembelajaran IPA. Hal tersebut ditunjukan oleh hasil kevalidan LKS yang didasarkan dari ketiga ahli yaitu ahli materi, ahli media dan ahli bahasa, (1) penilaian produk LKS berbasis inkuiri terbimbing oleh ahli materi menunjukan bahwa kualitas LKS termasuk dalam kriteria “Valid” dengan presentase pencapaiannya sebesar 80%, (2) hasil penilaian LKS berbasis inkuiri terbimbing oleh ahli media menunjukan bahwa bahwa kualitas LKS termasuk dalam kriteria “Valid” dengan presentase pencapaiannya sebesar 73%, (3) hasil penilaian produk LKS berbasis inkuiri terbimbing oleh ahli bahasa menunjukan bahwa kualitas LKS termasuk dalam kriteria “Valid” dengan presentase pencapaiannya sebesar 85%. Hasil kepraktisan LKS didasarkan pada angket respon guru dan angket respon siswa, (1) hasil penilaian produk LKS berbasis inkuiri terbimbing oleh guru mata pelajaran menunjukan bahwa kualitas LKS termasuk dalam kriteria “Baik” dengan presentase pencapaiannya sebesar 88%, (2) hasil penilaian produk LKS berbasis inkuiri terbimbing uji perorangan dengan presentase pencapaiannya sebesar 81% oleh tiga siswa menunjukan bahwa kualitas LKS termasuk dalam kategori “Baik” dengan rata-rata skor gabungan sebesar 3,69. (3) hasil penilaian produk LKS berbasis inkuiri terbimbing uji kelompok kecil dengan presentase pencapaiannya sebesar 83% oleh sepuluh siswa menunjukan bahwa kualitas LKS termasuk dalam kriteria “Baik” dengan rata-ratai skor gabungan sebesar 3,41. (4) hasil penilaian produk LKS uji lapangan dengan presentase pencapaianya sebesar 87% oleh dua puluh siswa menunjukan bahwa LKS termasuk dalam kriteria “Baik” dengan rata-rata skor gabungan sebesar 3,37.
Hasil keefektivan LKS didasarkan pada pencapaian siswa dalam menyelesaikan tes belajar yaitu tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test), (1) hasil analisis data tes awal diperoleh skor terendahnya 4,30, skor tertingginya 7,10, dan rata-rata 6,05. Rata-rata skor tes awal tersebut belum mencapai 70 sehingga belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM), (2) hasil analisis data tes akhir diperoleh skor terendah 6,60, skor tertinggi 8,50, dengan rata-rata skornya 7,25. Rata-rata skor tes akhir tersebut sudah mencapai 70 sehingga telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM)
21344522/SB/2022 | KKI 530 NOA p | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain