Electronic Resource
Analisis Kemampuan Reflective Thinking Guru Pada Proses Pembelajaran di SDN Tambakasri Kabupaten Malang
Pentingnya reflective thinking pada proses pembelajaran sangatlah berdampak untuk peserta didik. Guru yang reflektif adalah guru yang mampu menggunakan penilaian hasil belajar untuk meningkatkan kualitas mengajarnya serta mengetahui kapan strategi mengajarnya kurang optimal sehingga dapat membantu siswa mencapai keberhasilan belajar dan mampu untuk melihat kesalahan dari pengalaman-pengalaman yang sudah dilakukan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan reflective thinking guru pada proses pembelajaran di SDN Tambakasri Kabupaten Malang. Pertanyaan pada wawancara dan angket ini terkait dengan bagaimana guru mencari pengaturan masalah, menguji serta tanggungjawab pribadi pada saat penerapan pada siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian Diskriptif Kualitatif dengan metode deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, angket dan dokumentasi. Adapun tahap-tahap yang digunakan untuk menyelesaikan terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan data, serta penyelesaian. Lokasi yang diteliti adalah di SDN Tambakasri Kabupaten Malang meliputi : SDN Tambakasri 4, SDN Tambakasri 5, SDN Tambakasri 7, SDN Tambakasri 8, dan SDN Tambakasri 9 . Subjek penelitian ini adalah 20 guru. Data analisis melalui langkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru mampu berfikir reflektif untuk pengaturan masalah yaitu bagaimana guru menganalisis permasalahan yang dilakukan ,menguji yaitu pengujian terhadap masalah yang dialami oleh guru, jika guru mempunyai sebuah masalah guru akan mengevaluasi permasalahan tersebut dan akan menyelesaikan hingga selesai dan tanggungjawab pribadi mengenai tanggungjawab pribadi atau komitmen yang akan diberikan kepada siswa. Hal ini dapat ditunjukkan pada hasil angket pada komponen pengaturan masalah yaitu sebanyak 4 responden atau 20% sangat mampu , 16 responden atau 80% mampu merefleksi, kemudian pada komponen menguji 10 responden atau 50% sangat mampu merefleksi, 10 responden atau 50% mampu dan komponen terakhir yaitu tanggungjawab pribadi , ada 4 responden atau 20% sangat mampu, 16 responden atau80% mampu dalam merefleksi.
21344429/SB/2022 | KKI 372 AGT a/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain