Electronic Resource
Falsafa Kepemimpinan Jawa Dalam Novel Penangsang: Kidung Tahta Asmara Karya Nasirun Purwokartun
Penelitian ini bertujuan untuk memahami falsafah kepemimpinan jawa
dalam novel Penangsnag: Kidung Takhta Asmara. Novel ini terdapat ajaran
tentang karakter kepemimpinan dari sudut pandang orang jawa. Nilai-nilai dari
falsafah kepemimpinan jawa tersebut dapat menjadi pedoman bagi seorang
pemimpin atau calon pemimpin di masa depan. Novel ini menceritakan tentang
peralihan kepemimpinan masa Sultan Trenggono ke Raden Bagus Mukmin, yang
penuh dengan pertimbangan memilih sosok pemimpin yang layak untuk
memimpin Kesultanan Demak. Pendekatan yang digunakan dalam metode ini
adalah sosiologi sastra berdasarkan teori hegemoni yang mencakup tentang
falsafah kepemimpinan jawa. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan
tokoh dalam novel sesuai dengan karakter, idoelogi, dan kategori kepemimpinan
jawa dengan menggunakan teknik analisis kualitatif deskriptif. Dengan
menggunakan analisi kulaitatif deskriptif, penelitian ini mampu mencakup
penafsiran kata, kalimat, dan paragraf. Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah novel Penangsang: Kidung Takhta Asmara karya Nassirun
Purwokartun, yang sudah terangkum dalam korpus data. Hasil Penelitian ini
berupa ajaran kepemimpinan yang ada dalam Penangsang: Kidung Takhta
Asmara, tentang nilai-nilai luhur kepemimpinan sesuai pandangan orang jawa.
Pada beberapa deskripsi cerita, digambarkan bagimana tokoh-tokoh dalam novel
tersebut menerapkan ajaran panca pa manunggal, astrabrata, dan dasa darma
narendara. Melalui data yang telah dikumpulkan, terdapat bebrapa ajaran yang
diparaktekan oleh para tokoh dalam novel tersebut. Jadi kesimpulan dalam
penelitian ini, baik dari ajaran panca pa manunggal, astrabrata, dan dasa darma
narendara, ada beberapa atau sebagain besar dipraktikan oleh tokoh-tokoh dalam
novel tersebut. Ketiga ajaran tersebut dapat menjadi pedoman, pengajaran, serta
tolak ukur keberhasilan seorang saat menjadi pemimpin. Meski tidak semua ajaran
tersebut terangkum dalam novel, namun dapat disimpulkan bahwa sebagian
beasar ajaran tersebut terdapt di dalamnya. Hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai bahan pembelajaran oleh guru bahasa dan sastra indonesia, dalam
membentuk karakter kepemimpinan pada peserta didik dngan cara mengapresiasi
novel Penangsang: Kidung Takhta Asmara dan mendiskusikannya dalam kelas.
Hasil dari penelitian ini juga dapat digunakan untuk penelitiian selanjutnya
sebagai kajian pustaka, bagi peneliti sejenis
21344285/SB/2022 | KKI 410 WAJ f/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain