Electronic Resource
Pelestarian Nilai Kebudayaan Ritual Tengi Watu (Tarik Batu) Bagi Masyarakat Di Desa Tebara, Kabupaten Sumba Barat
Pelestaraian Nilai Kebudayaan Ritual Tengi Watu merupakan budaya asli masyarakat Sumba pada umumnya yang memiliki tujuan terutama yakni tujuan religius, karena tujuan tersebut berkaitan dengan penyembahan dan penghormatan terhadap Tuhan Sang Pencipta (Mawolu-Marawi) dan roh leluhur (Marapu) yang diyakini sebagai kekuatan spiritual utama yang sangat menentukan keberadaan dan untuk mempertahankan hidup mereka sebagai manusia dan masyarakat.Tujuan melakukan penelitian ini adalah mengetahui asal-usul pelestarian nilai kebudayaan ritual Tengi Watu pada umumnya, proses atau tahap-tahap pelaksanaan pelestarian nilai kebudayaan ritual Tengi Watu dan, mengetahui makna yang terkandung dalam pelestarian nilai kebudayaan ritual Tengi Watu bagi masyarakat di Desa Tebara.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.Dalam penelitian ini peneliti mengambil data di Desa Tebara yaitu dengan mewawancarai pemimpin adat (Rato) dan pelaku ritual. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi (pengamatan) dan interview (wawancara) dan dokumentasi.Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang dibantu dengan menggunakan alat-alat pedoman wawancara, sarana dokumentasi alat perekam suara. Pedoman wawancara dan dokumentasi tersebut disusun berdasarkan fokus penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya. Adapun hasil penelitian yang di peroleh peneliti yaitu: 1). Hasil dari proses atau tahap pelestarian nilai kebudayaan ritual tengi watu yaitu: (a) Tamana Kadawu/Pencarian bahan, di dalam pencarian bahan akan dilakukan musyawarah bersama keluarga besar untuk menentukan lokasi dan waktu pencarian bahan yang diiringi dengan berbagai ritual yang bertujuan untuk memohon restu pada roh leluhur. (b) Pogo Watu/Potong Batu, yaitu ritual penggalian dan pemotongan bahan baku menjadi lempengan-lempengan batu yang diinginkan dan (c) Tengi Watu/Tarik batu, yaitu memindahkan lempengan batu kubur dari lokasi pemotongan menuju kampung atau tempat yang sudah ditentukan. 2). Makna yang terkandung dalam ritual tengi watu antara lain: (a). Nilai Gotong royong di dalam pelestarian nilai kebudayaan ritual Tengi Watu tertanam kerja sama yang sangat tinggi, (b). Nilai spiritual di dalam pelestarian nilai kebudayaan ritual Tengi Watu berhubungan dengan penghormatan dan penyembahan kepada roh leluhur (Marapu) dan kepada Tuhan Sang pencipta (Mawolu-Marawi), (c). Nilai demokrasi di lihat dalam bentuk musyawarah dalam masyarakat adat, dan (d). Nilai kekerabatan dalam bentuk perundingan, karena melalui perundingan inilah yang menggambarkan kekerabatan dan ikatan persaudaraan yang kental.
2133941/SB/2021 | KKI 371.114 KAK p/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain