Electronic Resource
Analisis Berfikir Kreatif Siswa Pada Pembelajaran SBDP Di SDN Sukun 3 Kota Malang
Di era globalisasi guru dituntut untuk memiliki kemampuan berfikir kreatif agar siswanya sanggup bersaing di era global, maka dari itu pendidikan dasarlah memiliki peranan penting untuk membangun kreativitas agar siswa mampu bersaing di era global. Daya berfikir kreatif siswa dapat dikembangkan salah satunya dengan pembelajaran SBDP. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pembelajaran SBDP dalam melatih berfikir kreatif di SDN Sukun 3 Malang dan mendeskripsikan analisis berfikir kreatif pada pembelajaran SBDP di SDN Sukun 3 Malang. Siswa tersebut dianalisis berfikir kreatifnya menjadi 3 kategori yaitu: a) siswa berkemampuan berpikir kreatif tinggi; b) siswa berkemampuan berpikir kreatif sedang; dan c) siswa berkemampuan berpikir kreatif rendah. Kemampuan berpikir kreatif menekankan pada aspek berfikir lancar, berfikir luwes, berfikir elaboratif dan berfikir original.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Proses analisa data dilakukan mulai dari pengumpulan data, editing (pemilahan), dan pengecekan keabsahan temuan. Untuk pengecekan keabsahan temuan data penelti menggunakan metode triangulasi data. Beberapa hal yang penulis lakukan pada saat penelitian adalah: mengamati kegiatan pembelajaran, memberikan tes kemampuan berpikir kreatif, menentukan subyek penelitian sebagai wakil dari masing-masing kategori, dan melakukan wawancara mendalam.
Dari hasil penelitian ini adalah 1) Implementasi pembelajaran SBDP unttuk melatih berfikir kreatif pada pembelajaran SBDP kelas 3A di SDN Sukun 3 Malang sudah baik guru telah menyampaikan tujuan pembelajaran di awal, menyampaikan pentingnya berpikir kreatif, menjelaskan materi kepada peserta didik dengan penyampaian yang sistematis mulai dari bagian awal, bagian inti dan bagian penutup. Dalam pembelajaran SBDP, siswa terlihat sangat antusias mendengarkan penjelasan guru dan berani bertanya kepada guru, siswa juga aktif mencatat hal penting yang disampaikan oleh guru. 2) Analisis berpikir kreatif kelas 3A sebanyak 28 siswa adalah 8 siswa dengan pola berfikir kreatif rendah, 15 siswa dengan pola berfikir kreatif sedang, dan 5 siswa dengan pola berfikir kreatif tinggi dengan prosentase berfikir lancar sebanyak 83%, berfikir luwes sebanyak 76%, berfikir elaboratif sebanyak 81% dan berfikir original sebanyak 71%. Aspek berfikir kreatif yang paling tinggi adalah berfikir lancar dan aspek yang paling rendah adalah berfikir original.
2132629/SB/2020 | KKI 372 HAD a/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain