Electronic Resource
Analisis Kemampuan Pengajuan Masalah (Problem Posing) Matematika Pada Materi Aljabar Siswa Mts. Sa Roudhotus Syifa Kalipare Kabupaten Malang
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru mata pelajaran matematika kelas VII MTs. SA Roudhotus Syifa’ Kalipare banyak peserta didik yang masih kesulitan dalam menyelesaikan soal matematika yang dikembangkan dalam bentuk masalah matematika, salah satunya pada materi aljabar. Hal tersebut disebabkan karena guru belum pernah menyajikan soal matematika yang berbasis masalah, salah satunya adalah pembelajaran dengan pengajuan masalah (problem posing).
Penelitian ini berfokus pada analisis kemampuan peserta didik dalam pengajuan
masalah matematika pada materi aljabar siswa MTs. SA Roudhotus Syifa’ Kalipare
Kab.Malang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian untuk tes tulis terdiri dari 24 peserta didik kelas VII MTs. SA Roudhotus Syifa’ Kalipare Malang tahun ajaran 2018/2019 yang hasilnya dikelompokkan berdasarkan kemampuan tinggi, kemampuan sedang dan kemampuan rendah. Subyek penelitian untuk wawancara sebanyak 12 peserta didik yang diambil 4 subjek dari setiap kemampuan. Pengumpulan data menggunakan tes tertulis dan wawancara. Tes tertulis yang diperoleh adalah masalah-masalah yang diajukan peserta didik beserta penyelesaiannya. Data tersebut dianalisis menggunakan indikator-indikator kemampuan pengajuan masalah yang digolongkan ke dalam tiga kategori, yaitu reformulasi, rekonstruksi, dan imitasi. Uji keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi. Data dianalisis dengan tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian diperoleh rata-rata kemampuan peserta didik dalam mengajukan masalah terhadap masing-masing kategori pengajuan masalah pada tes yang terdiri dari 2 soal uraian adalah (1) kategori reformulasi masalah 50%; (2) kategori rekonstruksi masalah 41,67%; (3) kategori imitasi masalah 25%; (4) tidak dapat dikategorikan 12,5%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diperoleh kesimpulan (1) kategori reformulasi masalah terdapat 12 peserta didik; (2) kategori rekonstruksi masalah terdapat 10 peserta didik; (3) kategori imitasi masalah terdapat 6 peserta didik; (4) tidak dapat dikategorikan terdapat 3 peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa peserta didik banyak mengajukan masalah dengan kategori reformulasi, namun sebaliknya sangat sedikit peserta didik dalam kategori imitasi dan ada yang tidak dapat dikategorikan. Saran bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya mengetahui terlebih dahulu kemampuan peserta didik melalui tes serta melakukan analisis tes dan wawancara terhadap semua peserta didik untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik.
2132416/SB/2020 | KKI 510 FAU a/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain