Electronic Resource
Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Di Kelas VIII A SMP PGRI 6 Malang
Kemampuan berpikir kritis merupakan aktifitas berpikir untuk memperoleh pengetahuan agar mampu menemukan jalan keluar suatu permasalahan secara tepat dan jelas. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti di SMP PGRI 6 Malang, terdapat masalah yang timbul berkaitan dengan pembelajaran pada kelas VIIIA yakni, siswa masih cenderung meniru cara mengerjakan soal sama persis dengan soal yang dicontohkan guru. Sehingga, apa bila soal di ubah menjadi soal yang berbeda dengan contoh, siswa kesulitan dalam menyelesaiakan soal.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi bangun ruang sisi datar di kelas VIIIA SMP PGRI 6 Malang. Tes untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa terdiri dari 3 soal uraian materi bangun ruang sisi datar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan jenis penelitiannya adalah deskriptif. Subyek dalam penelitian ini adalah 28 siswa kelas VIIIA SMP PGRI 6 Malang pada semester genap 2018/2019. Data yang dikumpulkan berupa hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa dan wawancara secara terstruktur. Hasil tes dianalisis sesuai dengan indikator kemampuan berpikir kritis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu interpretasi, analisis, evaluasi dan inferensi. Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan dengan metode triangulasi.
Hasil analisis data menunjukan bahwa siswa dengan kemampuan berpikir kritis kategori tinggi sebanyak 7 siswa, kategori sedang sebanyak 5 siswa, dan kategori rendah sebnyak 16 siswa. Siswa dalam kategori tinggi mampu mengerjakan soal tes sesuai dengan indikator kemampuan berpikir kritis. Siswa dalam kategori sedang mampu menyelesaikan soal sesuai dengan 3 dari empat indikator kemampuan berpikir kritis. Siswa dalam kategori rendah hanya mampu menyelesaikan soal tes sesuai dengan dua dari empat indikator kemampuan berpikir kritis. Hal ini dapat dikatakan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa masih tergolong rendah dan disebabkan karena siswa kurang memahami masalah dengan baik. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan berpikir siswa masih perlu dilatihkan lebih lanjut agar dapat ditingkatkan. Oleh karena itu peneliti menyarankan proses pembelajaran hendaknya menggunakan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa, sehingga kemampuan berpikir kritis matematik dapat tercapai.
2132146/SB/2020 | KKI 510 LEN a/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain