Electronic Resource
Analisis Kemampuan Berfikir Kritis Peserta Didik Dalam Belajar Reciprocal Teching Mathematics Di Smp Negeri 5 Malang
Belajar mandiri memiliki manfaat yang banyak terhadap kemampuan kognisi, afeksi, dan psikomotorik peserta didik. Manfaat tersebut salah satunya adalah berpikir kritis. Kebiasaan berpikir kritis harus ditanamkan sejak usia dini sehingga akan melibatkan peserta didik aktif dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam pembelajaran Reciprocal Teaching Mathematics dengan langkahlangkah: (1) Mengelompokkan peserta didik dan diskusi kelompok; (2) Membuat pertanyaan; (3) Menyajikan hasil kerja kelompok; (4) Mengklarifikasi permasalahan; (5) Memberikan soal latihan yang memuat soal pengembangan; (6) Menyimpulkan materi yang dipelajari.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 5 Malang pada semester ganjil tahun ajaran 2018/2019. Subjek penelitian yaitu peserta didik kelas VIII G sebanyak 26 peserta didik diambil dengan cara memeriksa hasil pekerjaan peserta didik berdasarkan skor yang diperoleh sampai didapat jawaban yang sama, kemudian diwakili oleh 9 peserta didik berdasarkan kategori tinggi, sedang, dan rendah, dengan masing-masing 3 peserta didik untuk dijadikan subjek wawancara. Prosedur pengumpulan data pada dalam penelitian ini adalah tes, wawancara, dan observasi. Analisis data dalam penelitian ini yaitu mereduksi data dengan tahapan mengoreksi atau menganalisis hasil tes yang mengacu pada indikator berpikir kritis yang digunakan yaitu: (1) Interpretasi; (2) Analisis; (3) Evaluasi; (4) Inferensi.
Setelah itu, dikategorikan untuk mewakili peserta didik yang dijadikan subjek wawancara, kemudian hasil tes ditransformasikan pada catatan sebagai bahan wawancara, dan hasil wawancara disederhanakan menjadi susunan bahasa yang baik dan rapi. Setelah direduksi, data disajikan dengan bentuk teks naratif. Data yang disajikan meliputi: (1) Hasil tes; (2) Hasil wawancara; (3) Observasi. Selanjutnya penarikan kesimpulan berdasarkan hasil analisis yang telah dikumpulkan, sedangkan pengecekan keabsahan temuan dilakukan dengan triangulasi metode yaitu dengan cara membandingkan data dari hasil tes, hasil wawancara, dan observasi.
Hasil penelitian ini yaitu (1) Hasil validasi soal dari validator yaitu soal valid dengan skor rata-rata 38 dan dapat digunakan tanpa revisi; (2) Hasil tes menunjukkan 4 peserta didik pada kemampuan tinggi, 15 peserta didik pada kelompok kemampuan sedang, dan 7 peserta didik pada kelompok kemampuan rendah; (3) Rata-rata peserta didik mampu dalam menjawab soal tes sesuai dengan indikator berpikir kritis, antara lain: kemampuan peserta didik dalam menginterpretasi menghasilkan rata-rata persentase sebesar 85,2%, menganalisis sebesar 44,4%, mengevaluasi sebesar 25,9%, dan menginferensi sebesar 33,3%. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu tingkat kemampuan berpikir kritis peserta didik melalui pembelajaran Reciprocal Teaching Mathematics yaitu sedang karena mendapatkan nilai rata-rata sebesar 67,3%. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya mengetahui terlebih dahulu kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal matematika.
2132138/SB/2020 | KKI 510 Hak a/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain