Electronic Resource
Perbedaan Hasil Belajar siswa Yang diajar Dan Tidak Diajar Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Teknik Bertukar Pasangan Kelas V SDN Sempalwadak Bululawang tahun ajaran 2017/2018
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan peneliti, terdapat beberapa masalah yang berkaitan dengan pembelajaran IPA yaitu proses cerama dan penguasaan saja sehingga siswa tidak bisa memahami materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini mengakibatkan kelas cenderung pasif, untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka salah satu upaya adalah dengan menciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa yaitu menerapkan model pembelajaran teknik bertukar pasangan. Penelitian ini dilaksanakan tujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar yang diajar dan tidak diajar dengan menerapkan model pembelajaran teknik bertukar pasangan terhadap hasil belajar kelas V SDN Sempalwadak Kecamatan Bululawang.
Karakteristik materi IPA memiliki banyak teori dan konsep yang sangat penting untuk dipahami oleh siswa. Pembelajaran IPA merupakan suatu mata pembelajaran yang mempelajari alam sekitar melalui pengalaman langsung tempat siswa itu hidup. Namun, kendala yang dialami guru salah satunya yaitu, pembelajaran yang kurang mendapatkan respon dari siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA siswa yang diajar dan tidak diajar dengan menggunakan model pembelajaran teknik bertukar pasangan siswa kelas V.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian Quasi Experimental Design dengan menggunakan bentuk Nonequivalent Control Group Design. Desain penelitian ini mempunyai dua kelompok subjek, yaitu kelompk eksperimen (perlakuan) dan kelompok kontrol. Jumlah sampel penelitian 44 siswa terdiri dari satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol, rancangan penelitian yang digunakan adalah pretest-postest control desaign, dan sebagai analisisnya untuk pengujian hipotesisnya menggunakan uji t.
Hasil penelitian menunjukan bahwa “Ada perberdaan yang signifikan pada hasil belajar IPA siswa yang diajar dan tidak diajar dengan menggunakan model pembelajaran teknik bertukar pasangan. Diperoleh nilai signifikannya (2-tailed) sebesar 0,000. Nilai sig (2-tailed) 0,000 < 0,05 maka Ha diterima. Nilai rata-rata pretest kelas kontrol yang diperoleh siswa sebesar 65,45 dan meningkat menjadi 74,5 pada postest. Sedangkan kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata pretest 67,7 dan terjadi peningkatan yang cukup besar menjadi 85,9. Jumlah peningkatan nilai rata-rata siswa pada kelas eksperimen melampaui kelas kontrol dari hasil postest.
2132053/SB/2019 | KKI 372 CLA p/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain