Electronic Resource
Hubungan Antara Pola Asuh Orangtua Dengan Kematangan Emosi Siswa Kelas VII SMP Taman Siswa Malang
Pola Asuh Orangtua terdapat 3 bagian: demokratis, otoriter, permisif. Pola Asuh orang tua adalah merupakan suatu cara terbaik yang dapat ditempuh orang tua dalam mendidik anak sebagai perwujudan dari rasa tanggung jawab kepada anak. Kematangan emosi adalah kemampuan seorang individu untuk menggunakan emosinya secara baik, yang ditandai dengan pengontrolan diri, pemahaman seberapa jauh baik buruk dan apakah bermanfaat bagi dirinya dalam setiap tindakan maupun perbuatannya.
Tujuan penelitian ini terdiri atas 4 tujuan yaitu: (1) mengetahui tingkat Pola Asuh Orangtua siswa kelas VII SMP Taman Siswa Malang, (2) mengetahui tingkat kematangan emosi siswa, (3) mengetahui hubungan antara pola asuh orangtua terhadap kematangan emosi siswa.
Rancangan penelitian ini menggunakan kuantitatif korelasional. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII dengan populasi 200 siswa dan sampel 50% yaitu 100 siswa. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling. Instrument yang digunakan adalah skala likert. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa pola asuh orangtua siswa kelas VII SMP Taman Siswa Malang berada pada kriteria sedang yaitu 78,7% (75 siswa), kematangan emosi juga berada pada kriteria sedang yaitu 66,7% (69 siswa). Analisis korelasi sejumlah -0,202(pola asuh otoriter);0,313(pola asuh demokratis) dan -0,233(pola asuh permisif) pada signifikansi 0,01. Interpretasi dan koefisien korelasi tersebut yaitu, jika korelasi > 0,5 maka dua variable tersebut memiliki hubungan yang kuat. Tetapi jika sebaliknya hasil korelasi < 0,5 maka kedua variable memiliki hubungan yang tidak kuat.
Hal tersebut menunjukkan sebagian besar siswa memiliki kematangan emosi sedang dilihat dari aspek-aspek memiliki rasa bertanggung jawab, memiliki kemampuan berkomunikasi dan memiliki kemampuan untuk menjalin hubungan sosial.
Berdasarkan hasil penelitian, saran untuk pihak sekolah diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan baik dalam segi intelektual, moral, serta nilai agar siswanya terhindar dari perilaku-perilaku yang negatif. Bagi guru BK diharapkan mampu memberikan layanan pribadi, dan sosial dengan metode yang lebih diterima oleh siswa berkaitan dengan tugas perkembangan remaja. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti kematangan emosi dapat menyandingkan variabel lainnya, misal media internet serta bisa menambah lagi jumlah sampel yang lebih luas dan ruang lingkupnya bisa untuk SMA.
2130920/SB/2019 | KKI 371.4 PAL h/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain