Electronic Resource
Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Origami Anak Kelompok A Di TK Al akbar 1 Singosari
Pada masa prasekolah pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak berkembang sangat pesat, baik pertumbuhan dan perkembangan fisik motorik, perkembangan intelektual, moral, sosial, emosional, dan bahasa. Oleh karena itu, agar semua aspek dapat berkembang dengan baik, maka diperlukan suatu sistem pengembangan dan pembinaan anak usia dini yang berkualitas, salah satunya adalah program pengembangan keterampilan motorik secara tepat dan terarah. Keterampilan motorik halus (fine motor skills) adalah aktivitas-aktivitas yang menggunakan otot-otot kecil anak pada fase perkembangan selanjutnya. Origami adalah teknik kerajinan tangan yang dibuat dari bahan kertas yang bertujuan untuk melatih koordinasi mata dan otot-otot tangan serta konsentrasi pada anak usia dini dan membantu anak belajar mengenal bentuk.
Tujuan penelitihan ini adalah untuk mengetahui peningkatan keterampilan motorik halus anak usia dini melalui kegiatan origami pada anak kelompok A di TK Al Akbar 1 Singosari.
Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (classroom action research). Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh anak kelompok A berjumlah 20 anak terdiri dari 12 anak laki-laki dan 8 anak perempuan dengan melibatkan guru sebagai kolaborator. Sedangkan pengumpulan datanya dengan cara observasi kegiatan anak-anak saat membuat bentuk-bentuk dari kegiatan origami.
Kegiatan origami dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak dengan langkah-langkah sebagai berikut (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan tindakan, (3) Observasi dan (4) Refleksi. Hasil penelitian tentang kegiatan origami untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak dapat disimpulkan bahwa anak meningkat yang dapat dilihat dari hasil prosentase dalam setiap kegiatan. Pada pertemuan 3 siklus I hasil belajar anak dalam membuat bentuk geometri 10% dan meniru melipat kertas sederhana (1-6) lipatan 10%. Di akhir pertemuan siklus II hasil belajar anak dalam membuat bentuk geometri 25% dan meniru melipat kertas sederhana (1-6) lipatan 50%.
Penerapan kegiatan origami terbukti dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak. Saran bagi guru supaya dapat memilih pendekatan pembelajaran yang tepat untuk mengembangkan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan origami. Bagi pihak sekolah dapat memberikan kesempatan mengikuti pelatihan tentang motorik halus untuk meningkatkan kemampuan guru. Bagi peneliti selanjutnya sebagai sarana untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuannya dalam meningkatkan keterampilan motorik halus anak dengan menggunakan kegiatan origami.
2130918/SB/2019 | KKI 372 AMI m/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain