Electronic Resource
Meningkatkan Hasil Belajar Materi Aritmetika Sosial Melalui Model Pembelajaran Teams Games Tournament Pada Siswa Kelas VII SMP PGRI 01 Singosari.
Hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran matematika kelas VII SMP PGRI 01 Singosari, menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih cenderung rendah. Hal tersebut disebabkan guru lebih dominan daripada siswa dalam aktivitas pembelajaran matematika. Guru selalu mengajar dengan metode mengajar yang sama, yaitu: ceramah dan tanya jawab. Selain membuat siswa kurang aktif, juga menyebabkan kurangnya interaksi siswa dengan guru. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah-langkah pembelajaran TGT yang dapatmeningkatkan hasil belajarmateri aritmetika sosial pada siswa kelas VII SMP PGRI 01 Singosari. Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Sumber data adalah siswa kelas VII D SMP PGRI 01 Singosari sebanyak 27 siswa. Prosedur pengumpulan data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah (1) Observasi, (2) Tes, (3) Dokumentasi. Tahapan analisis data meliputi pereduksian data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Ketekunan pengamatan, (2) Triangulasi, (3) Pemeriksanaan sejawat. Pembelajaran dengan model TGT yang dapat meningkatkan hasil belajar dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut. (1) Guru menjelaskan materi, (2) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, (3) Guru membagikan LKK, (4) Guru mengadakan game, (5) Guru membagi siswa untuk turnamen, (6) Guru memberikan hadiah kepada pemenang. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas guru dan siswa dari pra-tindakan ke tindakan I dan tindakan II. Hasil observasi aktivitas guru tindakan I dengan persentase 86,23% pada tindakan II meningkat menjadi 95,45% dengan kategori sangat baik. Selanjutnya, hasil observasi aktivitas siswa pada tindakan I dengan persentase 79,3% dan pada tindakan II meningkat menjadi 91,73%. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada pra-tindakan adalah 40,74%, persentase ketuntasan tindakan I adalah 66,67%, dan persentase ketuntasan tindakan II adalah 85,18%. Dengan demikian, menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar dari tindakan I ke tindakan II sebesar 18,51%.
2130211/SB/2019 | KKI 510 KAM m/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain