Electronic Resource
Pengaruh Mahar Kawin (Belis) Terhadap Kondisi Sosial EKonomi Masyarakat Di Desa Wolotelu Kecamatan Mauponggo Kabupaten Nagekeo Nusa Tenggara Timur
Tradisi belis di Desa Wolotelu berkaitan dengan harga diri bagi seorang
laki-laki maupun keluarga besarnya. Pernikahan adat di Desa Wolotelu memang dilaksanakan dengan persiapan yang panjang dan membutuhkan biaya yang banyak. Besarnya mahar kawin (belis) biasanya ditentukan dari jenjang pendidikan sang wanita, latar belakang keluarga wanita. Seorang wanita asli di Desa Wolotelu yang berpendidikan tinggi, dari keluarga terpandang, biasanya mahar kawin (belis) yang diminta lebih tinggi dari wanita yang hanya lulusan SD, SMP, dan SMA. Akibat dari mahar kawin (belis) yang mahal sangat berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat. Pengeluaran untuk mahar kawin (belis) di Desa Wolotelu sangat besar. Masyarakat Desa Wolotelu lebih mengutamakan harga diri atau dalam ungkapan bahasa adat disebut dengan “waka” dari pada kemakmuran kehidupan keluarga.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh mahar kawin (belis) terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di Desa Wolotelu Kecamatan Mauponggo Kabupaten Nagekeo Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Rancangan yang di gunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana di mana penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh mahar kawin (belis) terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di Desa Wolotelu Kecamatan Mauponggo Kabupaten Nagekeo Nusa Tenggara Timur.
Hasil penelitian menunjukan bahwa : pengaruh mahar kawin (belis) (Variabel X) terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di Desa Wolotelu (Variabel Y) memiliki Sig = 0,000. Hasil analisis tersebut menunjukan bahwa nilai Sig = 0,000 lebih kecil dari 0,06 (0,000
2130196/SB/2019 | KKI 910 BUP p/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain