Electronic Resource
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA 4 SMA Negeri 1 Bululawang
Berkaitan dengan rendahnya hasil belajar matematika siswa yang dialami oleh SMA Negeri 1 Bululawang pada kelas X IPA 4. Hasil observasi diperoleh data bahwa dari 36 siswa SMA Negeri 1 Bululawang kelas X IPA 4, terdapat 16 siswa tidak memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan hanya 20 siswa yang memenuhi standar KKM yaitu 75. Hal ini ditunjukkan oleh rata-rata nilai ulangan harian siswa adalah 72,39. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Bululawang pada pokok bahasan Operasi Aljabar pada Vektor di R3.
Penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan dua siklus. Tindakan I dengan pokok bahasan Operasi Aljabar Penjumlahan dan Pengurangan padaVektor di R3 dan tindakan II pada pokok bahasan Operasi Aljabar Perkalian pada Vektor di R3. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2017/2018 dikelas X SMA Negeri 1 Bululawang. Subjek penelitian ini sebanyak 36 siswa. Data yang diperoleh dalam penelitian adalah (1) data tentang kegiatan guru dan siswa pada saat dilaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang diambil dengan menggunakan lembar observasi, dan catatan lapangan. (2) data hasil belajar yang diambil dengan memberikan tes.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar dari pratindakan ke tindakan I dan tindakan II. Hal ini dilihat dari hasil observasi aktivitas guru tindakan I persentase skornya adalah 76,78% dan tindakan II meningkat menjadi 91,06% dengan kategori baik. Sedangkan hasil observasi siswa pada tindakan I persentase ketuntasannya adalah 80,35% dan pada tindakan II meningkat menjadi 92, 58% dengan kategori sangat baik. Hal ini juga dilihat dari skor siswa yang meperoleh nilai minimal 75 sebanyak 72,39% meningkat pada tindakan I menjadi 74,56% dan siswa yang mendapat nilai minimal 75 pada tindakan II meningkat lagi menjadi 80,33%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar dari tindakan I ke tindakan II.
2130129/SB/2019 | KKI 510 WUL p/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain