Electronic Resource
Bentuk Dan Fungsi Tuturan Panyandra Pengantin Dalam Tradisi Ngunduh Mantu di Desa Kedungsalam Kabupaten Malang
Katakunci : bentuk dan fungsi, tuturan panyandra pengantin, tradisi ngundhuh mantu.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bentuk kata khusus (sastra), (2) bentuk populer, dan (3) fungsi tuturan panyandra pengantin dalam tradisi ngundhuh mantu di Desa Kedungsalam, Kab. Malang. Hal ini dikarenakan bahasa panyandra menggunakan bahasa yang tidak lazim digunakan dalam situasi komunikasi sehari-hari. Sehingga terdapat pesan luhur bagi kehidupan berumahtangga yang tidak tersampaikan dengan baik kepada pengantin dan tamu dangan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa kata khusus (sastra), kata populer dan fungsi tuturan panyandra pengantin. Sumber data dalam penelitian ini diambil tuturan panyandra pengantin di Desa Kedungsalam yang dibatasi pada acara ngundhuh mantu.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara pendokumentasian acara, transkripsi, mencari arti kata
di kamus dan, terakhir menandai data. Pada teknik analisis dilakukan langkah seleksi, reduksi, kodifikasi, klasifikasi, dan interpretasi data. Teknik penyajian hasil analisis dilakukan dengan penyajian hasil data yang disampaikan dalam bentuk analisis dan interpretasi data yang sesuai dengan tujuan penelitian, kemudian peneliti mengambil sebuah kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penggunan kata populer lebih dominan digunakan daripada kata khusus (sastra). Terdapat dua faktor yang mempengaruhi dominasi ini yaitu faktor penutur dan faktor geografis. Kata khusus (sastra) merupakan kata tidak lazim digunakan dalam komunikasi seharihari seperti adanya awalan, sisipan, perubahan bunyi dan perubahan bentuk yang berfungsi membentuk keindahan bunyi yang dituturkan. Sedangkan kata populer merupakan kata-kata yang lazim digunakan dalam situasi komunikasi sehari-hari. (2) Fungsi yang terdapat pada tuturan panyandra pengantin dalam tradisi ngundhuh mantu di Desa Kedungsalam, Kab. Malang berupa fungsi referensial (tahapan dan peristiwa), fungsi imajinatif dan fungsi direktif. Fungsi-fungsi ini
berperan untuk memperjelas makna tuturan panyandra pengantin.
2129686/SB/2018 | KKI 410 WIB b/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain