Electronic Resource
Efektifitas Metode Demonstrasi Terhadap Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Kelompok B Di TKK Santa Maria 1 Malang
Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Salah satu aspek perkembangan yang dikembangkan di Taman Kanak-kanak adalah motorik halus. Aspek perkembangan motorik halus yang ada di TKK Santa Maria 1 Malang masih sangat kurang dan perluh ditingkatkan lagi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas metode demonstrasi terhadap peningkatan kemampuan motorik halus anak kelompok B di TKK Santa Maria 1 Malang.
Stimulasi sangat diperlukan untuk mengembangkan keterampilan motorik halus. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak yaitu dengan menggunakan metode demonstrasi. Metode demonstrasi adalah salah satu teknik mengajar yang dilakukan oleh seorang guru atau orang lain yang dengan sengaja diminta atau siswa sendiri ditunjuk memperlihatkan kepada kelas tentang suatu proses atau cara melakukan sesuatu.
Penelitian ini adalah penelitian ekperimental. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode pre eksperimental design. Dengan menggunakan one group pretest posttest design. Jumlah subyek penelitian dalam penelitian ini yaitu berjumlah 25 orang. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji t.
Berdasarkan hasil analisis bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi pada anak kelompok B TKK Santa Maria 1 Malang dapat mengembangkan kemampuan motorik halus dengan melalui kegiatan menggambar, menggunting, mewarnai, dan menempel didapat angka signifikansi 0,000 dengan drajat signifikansi 0,05, sehingga berdasarkan rumusan masalah, hipotesis penelitian dapat disimpulkan bahwa variabel metode demonstrasi (X) efektif terhadap peningkatan kemampuan motorik halus anak kelompok B (Y), sehingga Ho ditolak dan H1 diterima
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengkaji ulang model penelitian seperti ini agar bisa dihubungkan dengan variabel-variabel lain dan dapat pula menambah atau mengganti populasi dengan harapan akan dapat hasil yang lebih beragam dan mendalam.
2129593/SB/2018 | KKI 372 NGG e/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain