Electronic Resource
Pengembangan Inventori Self Efficacy Untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Di Kota Malang
Kemampuan menilai kesanggupan diri di sebut self efficacy. Self efficacy merupakan keyakinan dan penilaian mengenai kemampuan diri sesorang dalam mengatasi beraneka ragam situasi yang muncul dalam hidupnya dan sebagai evaluasi seseorang mengenai kemampuan untuk mencapai tujuan dan mengatasi hambatan. Penelitain pengembangan ini dilakukan untuk menghasilkan inventori self efficacy bagi siswa sekolah menengah pertama yang memiliki validitas dan reliabilitas baik dan bermanfaat ganda. Inventori merupakan alat yang dibutuhkan oleh konselor dalam menyusun layanan bimbingan dan konseling sesuai dengan
kebutuhan siswa. Permasalahan yang ada dilapangan adalah belum adanya instrument untuk mengukur self efficacy. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan inventori yang dapat digunakan oleh konselor sekolah dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling. Metode penelitian pengembangan inventori ini menggunakan prosedur Brog and Gall. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMPN di Kota Malang yang berusia 12-16 tahun. Sedangkan untuk sampel yaitu siswa SMPN 2, 12 dan 23 yang masing-masing diambil 100 siswa dipilih dengan teknik cluster random sampling. Teknik analisis data menggunakan SPSS 16.0 yaitu untuk menghitung koefisien validitas, reliabilitas dan analisis faktor Hasil penelitian pengembangan ini menghasilkan produk inventori self efficacy yang terdiri dari 27 item pernyataan dinyatakan valid setelah melalui pengujian statistic dengan rumus korelasi Product moment persoan, pada p < 0.05. Dan Inventori self efficacy yang dikembangkan memiliki koefisien alpha sebesar 0.868. Hal ini yang berarti inventori yang dikembangkan memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi. Inventori self efficacy yang dikembangkan menghasilkan 8 faktor self efficacy. Sehingga dapat disimpulkan inventori self efficacy yang dapat digunakan oleh konselor SMP Negeri di Kota Malang sebagai alat untuk menyusun layanan yang akan diberikan kepada konseli. Saran untuk penelitian selanjutnya, dapat mengembangkan inventori self efficacy untuk tingkat SMA, SMK atau tingkat SD. Mengingat tingkat perkembangan, kematangan usia dan proses belajar mengajar siswa SD, SMA atau SMK yang berbeda dengan siswa SMP. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan subyek yang lebih besar untuk menentukan norma berdasarkan standarisasi maupun Kriteria. Pengujian validitas untuk penelitian berikutnya dapat digunakan pendekatan analisis faktor confirmatory yang menguji hipotesis apakah konstruk selfefficacy yang dikembangkan berkorelasi tinggi dengan alat ukur lainnya dinyatakan valid
2129524/SB/2018 | KKI 371.4 NEM p/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain