Electronic Resource
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII MTS Darussalam Jatiguwi Pada Materi Persamaan Linear Satu Variabel Tahun Ajaran 2017/2018
Berdasarkan hasil observasi di MTS Darussalam Jatiguwi pada kelas VII selama ini guru bersifat teacher center sehingga siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Selain itu permasalahannya adalah kurangnya sarana dan prasarana berupa media pembelajaran menyebabkan 11 atau 68,75% siswa memperoleh nilai di bawah KKM. Untuk mengatasi masalah tersebut, model pembelajaran tipe make a match sangat sesuai untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Model pembelajaran make a match ini adalah model pembelajaran yang dilakukan dengan mencari pasangan melalui kartu-kartu dimana kartu tersebut berisi kartu pertanyaan dan kartu yang berisi jawaban dari pertanyaan tersebut dan siswa mencari pasangan dari kartu yang mereka dapatkan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model make a match pada mata pelajaran matematika materi persamaan linear satu variabel di kelas VII MTS Darussalam Jatiguwi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari tahap 1) perencanaan (plan) yaitu peneliti menyediakan rencana dan menyimpulkan materi pembelajaran, menyiapkan kartu soal dan kartu jawaban model pembelajaran make a match, lembar observasi dan lembar tes hasil tindakan 2) mengobservasi (observe) yaitu mendokumentasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan pemberian tindakan, 3) merefleksi (reflect) yaitu kegiatan yang dilakukan dengan guru matematika untuk menganalisis dan merenungkan hasil tindakan sebagai bahan pertimbangan apakah kriteria yang telah ditetapkan dapat tercapai atau belum. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, catatan lapangan dan tes akhir.
Hasil dari penelitian ini bahwa pembelajaran dengan menggunakan model make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari presentase hasil belajar. Pada siklus I siswa yang mencapai KKM sebayak 81,25% dan pada siklus II menjadi 87,5%. Jadi ada peningkatan sebanyak 6,25% pada siklus I ke siklus II.
2129383/SB/2018 | KKI 510 SOF p/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain