Electronic Resource
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Teori Polya Pada Peserta Didik Kelas VII SMP pGRI 01 Singosari
Adanya soal pemecahan masalah pada buku matematika K13 yakni sebesar 33,64% tidak selaras dengan kemampuan pemecahan masalah peserta didik di Indonesia yang terbilang rendah menurut survei PISA. Tahapan Polya menjadi indikator kemampuan pemecahan masalah karena peserta didik dapat menganalisis soal, mengintregasikan konsep, dan melatih membuat kerangka kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematika berdasarkan teori Polya pada peserta didik kelas VII SMP PGRI 01 Singosari.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VII-B yang berjumlah 26 peserta didik dengan rincian 16 putra dan 11 putri. Data yang dianalisis adalah hasil tes kemampuan pemecahan masalah dan wawancara. Teknik analisis yang digunakan yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dilakukan dengan peningkatan ketekunan, diskusi dengan teman sejawat, dan triangulasi.
Hasil penelitian ini yaitu diperoleh kemampuan pemecahan masalah: (a) kemampuan tinggi dengan rentang skor 41 sampai 60 sebanyak 2 peserta didik;
(b) kemampuan sedang dengan rentang skor 21 sampai 40 sebanyak 13 peserta didik; (c) kemampuan rendah dengan rentang skor 0 sampai 20 sebanyak 11 peserta didik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kemampuan peserta didik di SMP PGRI 01 Singosari rata-rata berada pada kategori kemampuan sedang. Saran bagi guru sebaiknya menekankan kemampuan pemecahan masalah peserta didik.
2129291/SB/2018 | KKI 510 SET a/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain