Electronic Resource
Prediksi Laju Erosi Di Das Sumber Brantas
DAS sebagai daerah resapan air memberikan peranan penting dalam mentransformasikan hujan. Aktivitas manusia dalam memanfaatkan lahan sangat berkaitan erat sehingga menyebabkan keseimbangan ekosistem DAS terganggu. Tekanan penggunaan lahan akan melebihi daya dukung lahan, sehingga terjadilah degradasi lahan. Terdegradasinya lahan akan mengakibatkan meluasnya kerusakan lahan terutama kerusakan lahan hutan. Salah satu kerusakan lahan di DAS yaitu terjadinya erosi. Penyebab terjadinya erosi di DAS Sumber Brantas salah satunya adalah terjadinya deforestasi yang dialih fungsikan sebagai kawasan tanaman semusim. Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui besarnya laju erosi di DAS Sumber Brantas, dan (2) untuk mengetahui tingkat bahaya erosi di DAS Sumber Brantas. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan pendekatan keruangan (spatial analysis). Data yang diperlukan berupa data primer dan data sekunder. Data primer meliputi pengamatan langsung pengolahan lahan yang diterapkan (nilai P). Data sekunder meliputi data curah hujan, peta jenis tanah, peta kemiringan lereng, peta penggunaan lahan, dan peta geologi. Laju erosi dianalisis menggunakan persamaan USLE, sedangkan tingkat bahaya erosi didasarkan pada tabel kriteria yang sudah ditetapkan. Hasil penelitian erosi tertinggi yaitu pada unit lahan 2.III.PK sebesar 969,677 ton/ha/thn karena curah hujan yang tinggi, rapatnya antar pemukiman tanpa ada vegetasi penutup, erodibilitas tanahnya yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan unit lahan lain dan berada di kemiringan yang curam. Sedangkan erosi terendah yaitu pada unit lahan 1.II.SW sebesar 1,24 ton/ha/thn karena curah hujan yang rendah jika dibandingkan dengan unit lahan yang lain, erodibilitas tanahnya yang rendah, berada di topografi yang landai dan pengelolaan lahan yang diterapkan mampu menahan air dari erosi. Hasil perhitungan prediksi laju erosi menggunakan rumus USLE pada 23 unit lahan di DAS Sumber Brantas memperlihatkan besarnya erosi total sebesar 3420,187 ton/ha/thn dengan Tingkat Bahaya Erosi sebesar 136,8 ton/ha/thn yaitu kriteria sedang. Upaya pencegahan erosi dapat berupa tindakan konservasi tanah dan perbaikan pengelolaan lahan.
2121225/SB/2015 | KKI 910 PRA p | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain