Electronic Resource
Metafora Dalam Kumpulan Puisi Doa Untuk Anak Cucu Karya W.S Rendra
Penelitian ini adalah penelitian tentang kesastraan, yakni menganalisis metafora dari kumpulan puisi karya W. S. Rendra. Metafora yang diteliti dalam kumpulan puisi ini, yaitu metafora eksplisit kata seperti, sebagai, bagai, dan bagaikan, metafora implisit kata kerja, kata sifat, kata benda, dan ungkapan. Peneliti menganggap kedua metafora itulah yang sering digunakan penyair dalam penciptaan kumpulan puisi karyanya tersebut.
Metafora yaitu membandingkan suatu benda dengan benda lainya. Majas yang terpenting adalah perbandingan, sedangkan gaya bahasa yang paling banyak menggunakan perbandingan adalah metafora. Metafora terkait dengan perbandingan antara dua objek atau ide yang masing-masing berperan-sebagai tenor (yang dibandingkan) dengan vehicle (pembanding). Ada dua jenis metafor, yaitu (1) eksplisit dan (2) implisit. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa cuplikan baris dari setiap puisi yang terdapat dalam kumpulan puisi tersebut. Peneliti mengambil 22 puisi sebagai bahan (sumber data) penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis tekstual, sedangkan untuk teknik pengolahan data, peneliti menggunakan teknik deskriptif interpretasi, kegiatan yang dilakukan meliputi analisis data: peneliti memilih dan menganalisis data, kedua peneliti melakukan klasifikasi data: peneliti melakukan kegiatan pengelompokkan data, dan ketiga peneliti melakukan deskripsi analisis data. Pada analisis data, peneliti menemukan 70 data yang terdiri dari dua metafora, dari sekian data peneliti mereduksi data tersebut pada tahap pengklasifikasian data, dengan dasar untuk mengambil data yang lebih relevan, yang disajikan (dipaparkan) pada bagian pembahasan.
Dalam bagian pembahasan, peneliti memaparkan tentang tabel klasifikasi data, tabel terdiri dari dua jenis metafora yang telah dirumuskan sebagai topik pembahasan penelitian, yaitu metafora eksplisit dan metafora implisit. Dari tabel klasifikasi data tentang masing-masing metafora, selanjutnya peneliti memaparkan deskripsi dari tabel klasifikasi tersebut, berdasarkan masing-masing metafora yang telah dikelompokkan oleh peneliti. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, terbukti dari kedua
metafora yang dianggap peneliti sering digunakan penyair dalam penciptaan satu kumpulan puisi karyanya tersebut, ternyata metafora implisit yang paling sering digunakan penyair sebagai inspirasi dan imajinasi dalam menciptakan puisi-puisi karyanya. Sebagai buktinya yaitu pada kumpulan puisi peneliti menemukan 24 data tentang metafora eksplisit dan 46 tentang metafora implisit.
2119123/SB/2015 | KKI 410 HID m/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain