Electronic Resource
Studi Terhadap Perminum Minuman Keras Di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Batu Dan Upaya Konselor Sekolah Dalam Penanganannya
Remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa seperti merokok, minum minuman keras, menggunakan obat-obatan bahkan terlibat pada perbuatan seks. Mereka menganggap bahwa prilaku ini memberikan citra yang mereka inginkan. Kelompok teman sebaya adalah pengaruh kuat dalam penggunaan minuman keras. Teman sebaya yang menggunakan minuman keras, cenderung akan diikuti oleh anggota kelompoknya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peminum minuman keras di SMP Batu. Dengan mendeskripsikan jenis minuman keras yang pernah digunakan, tingkatan pemakaian minuman keras, faktor penyebab menggunakan minuman keras, gejala yang dialami saat minum minuman keras, dan akibat minum mnuman keras yang pernah dirasakan.
Metode yang digunakan adalah metode penelitian campuran menggabungkan antara metode kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dengan purpossive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, sedangkan pengolahan data menggunakan teknik statistik deskriptif.
Hasil penelitian pada siswa SMP Batu menunjukkan bahwa 24.7% dari 375 siswa, pernah meminum minuman keras. Jumlah peminum 88 siswa, laki-laki 59 siswa dan perempuan 29 siswa. Miras jenis A(1-5%) seperti Bir Bintang dengan peminum sebanyak 55.7%. Miras jenis B(5-10%) seperti Anggur Orang Tua dengan peminum sebanyak 25%. Miras jenis C(20-55%) seperti Vodca dengan peminum sebanyak 39.8%. Minuman keras campuran dari miras tradisional (arak, legen) yang dicampur dengan bahan lain, dengan peminum sebanyak 23.8%. Faktor penyebab meminum minuman keras karena pergaulan, sebanyak 78%. Tingkat pemakaian minuman keras yang bersifat eksperimental, karena ingin tahu saja dengan peminum sebanyak 31.8%. Penggunaan minuman keras yang bersifat rekreasional, saat berkumpul dengan teman sebanyak 36.3%. Penggunaan minuman keras yang bersifat situasional, untuk mengatasi masalah yang dihadapi sebanyak 18%.
Penggunaan minuman keras yang bersifat penyalahgunaan sebanyak 3.4%. Gejala psikis yang dialami seperti tidak bisa berfikir jernih sebanyak 35%. Gejala fisik yang dialami seperti merasa pusing sebanyak 52%. Gejala emosional yang dialami, seperti merasa cepat marah sebanyak 48.8%. Pengaruh minuman keras pada kesehatan, seperti mual dan muntah sebanyak 28.4%. Pengaruh minuman keras pada psikologis, seperti sulit dalam berfikir sebanyak 25%. Pengaruh minuman keras pada emosional, seperti mudah melakukan kekerasan sebanyak 32.9%. Pengaruh minuman keras pada kehidupan sosial, seperti mencuri uang orang tua sebanyak 6.8%.
2117089/SB/2014 | KKI 371.4 ARI s/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain